Bregasnews com - “ Tantangan zaman yang terus berubah dengan sangat cepat memang dipengaruhi banyak faktor. Tidak ada variabel tunggal, karena satu sama lain saling terkait dan saling mempengaruhi. Dengan demikian kompleksitas persoalan akan terus tumbuh dan berkembang. Dalam konteks inilah penyiapan karakter kepemimpinan menjadi sangat penting, di luar konteks kompetensi atau bidang kleilmuan yang dimiliki. Berbasis pengalaman selama ini dalam membangun karakter seseorang, khususnya para generasi muda di berbagai organisasi / komunitas maka kekuatan karakter seseorang menjadi penting bagi para calon pemimpin di masa yang akan datang “, ujar Pemerhati Karakter Bangsa Dede Farhan Aulawi di Bandung, Senin (24/2).
Menurutnya, kekuatan karakter atau character strengths adalah salah satu pembahasan utama psikologi positif yang bermanfaat bagi kesejahteraan individu, baik dalam konteks klinis, pendidikan, maupun industri-organisasi. Kekuatan karakter adalah sebuah konsep yang menyorot kualitas positif manusia yang universal dalam berbagai budaya.
Pada kesempatan diskusi dengan para calon pemimpin ini, Dede juga menjelaskan bahwa setelah positive psychology movement atau gerakan psikologi positif diinisiasi oleh presiden American Psychological Association, Martin Seligman pada tahun 1990 maka penelitian-penelitian psikologi mulai bergerak menjadi tidak hanya berfokus pada gangguan kejiwaan dan penangangannya, melainkan juga berfokus pada kualitas positif manusia yang sehat secara mental dan cara mengembangkannya.
Psikologi positif merupakan salah satu pendekatan dalam psikologi yang berusaha untuk memelajari dan mendalami sisi-sisi positif manusia. Psikologi positif bermula dari Seligman yang kala itu mengkritisi psikologi yang hanya melakukan studi-studi mengenai gangguan psikologis, sehingga psikologi dikenal menjadi ilmu tentang gangguan dan permasalahan psikologis saja. Padahal, psikologi juga dapat digunakan untuk memelajari manusia-manusia yang sehat secara mental dan bagaimana meningkatkan kualitas-kualitas baik pada manusia.
“ Akhirnya saat ini psikologi lebih berkembang menjadi ilmu yang juga memelajari orang sehat. Berbagai upaya dilakukan untuk memelajari kualitas-kualitas positif pada manusia, mulai dari character strength, psychological well-being atau kesejahteraan psikologis, subjective well-being atau kesejahteraan subjektif, engagement, grit atau ketabahan, resiliensi, growth mindset, dan self-compassion “, tambah Dede.
Selanjutnya Dede juga menjelaskan bahwa salah satu topik yang penting dalam psikologi positif adalah character strength atau kekuatan karakter. Character strengths dirumuskan dengan tujuan untuk membentuk hidup yang baik (the good life) pada diri seseorang maupun orang lain. Character strengths merupakan aspek-aspek kepribadian yang dihargai secara moral, dan merupakan fondasi dari pengembangan diri. Character strengths berhubungan secara positif dengan lima indikator kebahagiaan, yakni (1) afeksi positif, (2) engagement, (3) hubungan yang berkualitas, (4) kebermaknaan, dan (5) pencapaian.
“ Character strengths tidak hanya berkontribusi terhadap kesejahteraan seseorang secara hedonic saja, tetapi juga secara eudaimonic. Character strengths juga dapat memprediksi tingkat resiliensi seseorang. Character strengths juga dapat diaplikasikan di dalam tempat kerja yang berhubungan dengan kepuasan bekerja pada seseorang. Penggunaan strength dalam pekerjaan juga diketahui secara positif berkaitan dengan produktivitas, dan organizational citizenship behavior “, pungkas Dede.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar