Bregasnews.com - " Di tangan orang yang memiliki sudut pandang yang kreatif, ada banyak sesuatu yang tampaknya biasa saja menjadi potensi yang bisa dikembangkan karena memiliki potensi dan prospek yang baik bagi pengembangan desanya. Itulah gambaran kreativitas Kepala Desa Indrajaya kabupaten Tasikmalaya yang begitu antusias untuk memajukan setiap potensi yang ada di wilayahnya. Inilah model kepemimpinan desa yang diperlukan di Indonesia ", ujar Ketum DPP PRAWITA GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Tasikmalaya, Jum'at (6/12).
Hal tersebut ia sampaikan saat Tim PRAWITA GENPPARI melakukan peninjauan dan sekaligus memberikan evaluasi terhadap pengembangan wisata Curug Kacapi. Hadir pada kesempatan tersebut kepala desa dan jajaran tokoh masyarakat setempat beserta Kapolsek dan jajaran pendamping. Menurutnya, setiap daerah di Indonesia memiliki potensi wisata yang luar biasa, meskipun bentuk dan jenisnya berbeda. Tinggal bagaimana kepala desa dan tokoh masyarakat setempat untuk bekerja sama membangun desanya. Ditambah dengan dorongan semangat gotong royong dari seluruh masyarakatnya karena sejatinya gotong royong merupakan jati diri bangsa.
"Dengan demikian, saya optimis melihat semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh seluruh masyarakat. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut tidak mau merubah nasibnya ", tambahnya.
Menurutnya, basis pengembangan wisata di Curug Kacapi, bisa berorientasi pada konsep wisata keluarga, wisata agro dan wisata air. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperkuat dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program pelatihan guna meningkatkan mutu SDM nya.
Model pengembangan wisata, tidak cukup hanya dengan kemampuan untuk membangun dan mempercantik sebuah kawasan wisata. Perlu diingat bahwa orientasi akhir pengembangan objek wisata adalah kemampuan untuk mendatangkan tamu alias wisatawan. Tanpa keterampilan ini, akhirnya tidak sedikit desa wisata yang gulung tikar. Hal ini terjadi karena peletakan dasar konsep desa wisata yang keliru, dan hanya sekedar mengejar jumlah desa wisata.
" Untuk itulah, sejak awal PRAWITA GENPPARI meletakkan pondasi pemikiran yang komprehensif dalam membangun wawasan kepariwisataan. Memang belum bisa memberikan harapan dari banyak tempat agar PRAWITA GENPPARI memberikan bimbingan dan pembinaan secara berkesinambungan. Harapan tersebut tidak salah dan bisa dipahami, hanya saja PRAWITA GENPPARI merupakan organisasi independen dan bukan organisasi pemerintah yang tentu memiliki banyak keterbatasan. Harapan itu perlu disampaikan ke pundak dinas pariwisata setempat yang relatif ada pegawainya yang digali, ada anggarannya dan juga ada kendaraan operasionalnya ", pungkas Dede.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar