Bregasnews.com - “ Salah satu masalah fundamental dalam dunia pendidikan adalah minimnya ketauladanan dari para pendidik. Kita bisa dengan mudah menemukan tenaga PENGAJAR yang bisa memberikan materi – materi pelajaran tertentu, tetapi kita seringkali mengalami kesulitan untuk menemukan tenaga PENDIDIK, yaitu mereka yang bisa mendidik para siswanya dengan baik dan penuh ketauldanan. Misalnya saja kenapa banyak siswa yang sering merokok baik di lingkungan sekolah atau setelah keluar dari ruang kelas, karena dengan mudah siswa sering disodori pemandangan dimana gurunya suka merokok di lingkungan sekolah. Meskipun himbauan atau larangan merokok sering disampaikan oleh para pimpinan sekolah. Itulah sebabnya perlu membangun sekolah – sekolah BERSINARO, yaitu sekolah yang bebas dari Narkoba dan Rokok “, ujar Pemerhati Pendidikan dan sekaligus Pegiat Anti Narkotika Dede Farhan Aulawi di Bandung, Selasa (19/3).
Hal tersebut ia sampaikan saat dirinya menjadi Narasumber dalam Seminar ‘Edukasi Pencegahan Bahaya Narkoba’ yang diselenggarakan oleh PT. Davine Info Aktual di gedung Moh. Toha, kompleks Pemkab Bandung. Acara dibuka oleh Kadis Pendidikan mewakili Bupati kabupaten Bandung yang menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini sebagai salah satu upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. Dede Farhan Aulawi sendiri menyampaikan paparan dengan judul ‘Startegi Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di Kalangan Generasi Muda’ yang diikuti penuh antusias oleh lebih dari 600 peserta yang terdiri dari Ketua OSIS dan Ketua kelas SMP, SMA dan yang sederajat di kabupaten Bandung. Tampak juga para Guru dan Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan turut mendampingi.
Pada kesempatan tersebut Dede menekankan pentingnya kerjasama seluruh pihak untuk turut mendidik dan mengawasi para siswa agar tidak terjebak dalam pergaulan yang keliru sehingga menjadi korban dari penyalahgunaan narkoba ini. Oleh karenanya Dede mengingatkan bahwa sekolah bukan sekedar tempat pengajaran, tetapi lebih dari itu sebagai tempat pendidikan yang senantiasa mendidik seluruh siswanya dengan penuh kasih sayang dan ketauladanan. Begitupun para orang tua di rumah harus terlibat langsung dalam pengawasan guna memastikan anak – anaknya tidak terjebak dalam penyalahgunaan barang haram tersebut. Termasuk teman – teman di sekolah bisa saling mengawasi dan saling menasihati jika ada temannya sebagai pemakai narkoba, bila perlu segera lapor ke BNN setempat untuk meminta rehabilitasi yaitu program pemulihan narkoba. Jadi kerjasama seluruh pihak yang terkait menjadi sangat penting sekali agar para siswa tidak berurusan dengan aparat penegak hukum karena melakukan penyalahgunaan narkoba.
Menurutnya, bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba saat ini memang sudah sangat memprihatinkan sekali. Para pelajar saat ini dijadikan subjek dan objek peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Di samping pemakai, merek ajuga digiring agar menjadi bagian atau setidaknya turut melakukan peredaran dengan cara menawarkan pada teman – temannya. Cakupan wilayah peredaran juga bukan hanya di kota – kota saja, tetapi sudah merangsek ke desa dan kampung – kampung, bahkan sampai ke pulau – pulau terkecil. Populasi masyarakat Indonesia yang sangat besar ini dijadikan pasar untuk peredaran narkoba. Oleh karena itu semua pihak,orang tua, guru, para tokoh masyarakat dan para penegak hukum harus bersatu menutup celah peredaran dan penyalahgunaannya agar anak – anak tidak menjadi korban.
“ Tidak sedikit bentuk – bentuk kejahatan lainnya, seperti mencuri, merampok, begal jalanan, dan lain – lain karena terdesak kebutuhan narkoba. Kita semua harus memiliki suara yang sama untuk melawan penyalahgunaan narkoba. STOP PENYALAHGUNAAN NARKOBA “, pungkasnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar