Kustoro WHY, S.IP, Aktivis Pendidikan Kabupaten Brebes |
Bregasnews.com - Membaca Surat Sekda Brebes tertanggal 12 Desember 2023. Nomor B/400.14.1.1/4439/XII/2023 perihal Undangan dengan sifat surat biasa dari Berbagai Group WhatsApp. Tertulis dalam undangan untuk Kepala Organisasi Perangkat Daerah ( OPD) beberapa Camat dipantura dan organisasi yang melekat dengan jabatan Bupati.
Waktu Pelantikan Jam 06.00 Pagi, karena PJ Gubernur Jateng akan dampingi kegiatan Presiden.
Pelantikan jam 06.00 pagi menurut saya sebagai simbol atau pesan alam untuk Pj. Bupati dan Para Pejabat Brebes. Artinya Kang Iwan sebagai PJ Bupati yang Baru dan pejabat Brebes harus bangun lebih pagi dan lebih semangat lagi lebih kompak lagi bekerja untuk rakyat Kabupaten Brebes, ( Kang adalah sapaan penghormatan khas orang Brebes untuk orang yang usianya lebih tua atau keilmuan yang lebih dengan suasana kekeluargaan )
Bangun pagi bisa diartikan memulai lebih awal, artinya lebih kreatif lebih inovatif, sehingga bisa membawa nama Brebes tampak gagah Utawa ayu di hadapan Kabupaten kota yang lainnya minimal di Jawa Tengah itu sendiri jika untuk Indonesia masih berat. Seperti pakaian yang dipakai oleh Pj.Bupati dan para pejabat saat menghadiri pelantikan.
Saya yakin dengan semangat gotong royong, bombongan, aja kakehen ngeluh Insyaallah Brebes bisa mentas dari sebutan Miskin extrem, dan sebutkan lainnya yang tidak enak dihati warga Brebes.
Saya salah satu warga Kabupaten Brebes wis Momogen alias wareg nemen dengan sebutan _Kabupaten Terbelakang_
Kustoro WHY, S.IP, Aktivis Pendidikan Kabupaten Brebes |
Dengan kenaikan IPM nyalip 2 langkah Kabupaten Pemalang dan Banjarnegara dibawah kepemimpinan Pj.Bupati Bpk Urip Sihabudin dengan dukungan Pejabat Brebes dan seluruh lapisan masyarakat bukti nyata itu semua bisa berubah. Kenaikan IPM yang baru baru ini membawa spirit optimisme menjadi bagian wong Brebes, menambah Percaya diri menjadi warga Brebes.
Etos kerja orang Brebes sebagai petani bawang merah, bangun pagi itu bukan hal yang luar biasa, itu hal yang biasa saja. Sebut saja orang tua saya jika akan ada yang akan bekerja di sawah maka mamaku akan bangun jam 2/3 pagi menyiapkan sarapan bagi orang yang akan berkerja/kuli.
Sudah menjadi kebiasaan orang laki laki Brebes yg tanam bawang setelah subuh kesawah untuk nyiram bawang. Artinya etos kerja warga Brebes luar biasa, ada istilah jika Tegal menjadi Jepangnya Jawa karena banyak produk teknologi yang bisa dibuat/diduplikat wong Tegal, maka Brebes mendapatkan sebutan Chinane wong Jawa, Karen etos kerja dan ulet dalam bidang pertanian.
Namun ada hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih para pejabat terhadap rakyat Brebes dalam pertanian. Inovasi penanaman bawang merah masih menggunakan metode tradisional dan turun temurun belum ada inovasi atau perhatian secara khusus dari pemerintah Kabupaten Brebes. Waktu saya kecil dipabrik tebu Banjaratma saya pernah melihat Laboratorium Tanaman Tebu, tapi sejak saya kecil saya belum pernah melihat Laboratorium Tanaman bawang merah diKabupaten Brebes.
Brebes perlu Laboratorium Tanaman bawang merah, supaya rakyat Brebes tidak melakukan riset dengan biaya sendiri, supaya modal rakyat yang dapat hutang tidak untuk coba coba.
Saya yakin dengan bawang merah hasil panen bagus, harga mahal wong Brebes Insyaallah derajat kualitas wong Brebes bisa nyalip Kabupaten kota dijawa tengah lebih banyak lagi.
Sementara birokrat Brebes masih melakukan rutinitas birokrasi seperti biasa saja belum dilihat upaya extrem atau Out of the Box untuk keluar dari permasalahan klasik. Saya melihat secara umum Para pejabat masih ego sektoral dalam melakukan aktifitas birokrasi. sementara dibutuhkan sinergitas dalam suatu program pembangunan daerah. Hal ini yang perlu mendapatkan perhatian Kang Iwan sebagai PJ Bupati Brebes yang baru.
Saya yakin jika birokrat Brebes bangun pagi, melayani warga Brebes dengan suasa bombongan berorientasi bagai mana warga Brebes terlayani dengan senang dan sejahtera, maka wong Brebes akan memberikan feedback yang dibutuhkan pemerintah karena pada dasarnya warga Brebes itu ulet, karena wong Brebes kaya Chinane Jawa dari sisi etos kerja tapi belum di etos Inovasinya.
Semoga Kang Iwan mampu menjadi Nahkoda kemajuan dan kemampuan bagi Birokrat dan warga Kabupaten Brebes sekalipun singkat memimpin Brebes.
Terimakasih banyak untuk Kang Urip Sihabudin yang membawa Kabupaten Brebes nyalip dua Kabupaten untuk rangking IPM. Saya merasa lebih semangat dan bangga menjadi warga Brebes.
Ditunggu *Preketeke* ( _Istilah milik Bupati Brebes Bpk Tadjudin Nuraly alm_) Kang Iwan gunakan Pantong yang ada di dada dan melati dipundak kang Iwan untuk harkat dan martabat Kabupaten Brebes lebih mulia.
Kustoro WHY, S.IP
Aktifis Pendidikan Kabupaten Brebes
Alumni Lemhannas tahun 2012
Program Taplai Angkatan 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar