Dasar Pemikiran
Guilt trip adalah suatu bentuk komunikasi, baik verbal maupun nonverbal, yang digunakan oleh seseorang terhadap korban untuk menimbulkan perasaan bersalah sehingga keinginan mereka akan terpenuhi. Ucapan seperti, “Jadi kamu ingin meninggalkanku setelah aku berkorban begitu banyak?” atau “Aku lelah memasak, tapi kamu makan sedikit” mungkin sudah tidak terdengar asing di telinga kita.
Perkataan semacam ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan rasa bersalah, sehingga pada akhirnya mau tidak mau, orang yang menerimanya akan menuruti perkataan dan permintaannya. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai penggunaan rasa bersalah di masyarakat, yang selain rasa bersalah juga dapat menimbulkan rasa benci di hati korban terhadap pelaku.
*Tujuan*
Pelatihan ini diselengarakan dengan tujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan wawasan tentang Guilt Tripping dan cara menghadapinya agar tidak menjadi tekanan psikologis yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental.
*Subjek Pembahasan*
- Pengertian Guilt Trip
- Ciri-Ciri Guilt Trip
- Jenis Guilt Trip
- Tanda-Tanda Jika Menjadi Korban Dari Guilt Trip
1. Merasa seperti sedang mengecewakan pelakunya
2. Dibandingkan dengan Orang Lain
3. Selalu Setuju dengan Syarat dari Pelaku
4. Susah Bilang Tidak
- Guilt Trip Dapat Melukai Diri Sendiri
1. Menimbulkan komunikasi & interaksi yang tidak sehat
2. Melukai harga diri dan mengganggu kesehatan mental korban
- Contoh Pasangan yang Melakukan Guilt Trip
1. Silent Treatment
2. Selalu mengungkit-ungkit kesalahan
3. Tidak segan menyindir anda
4. Pandai Mendramatisir
5. Sangat pandai playing victim
- Dampak Guilt Trip
1. Menimbulkan kebencian
2. Hubungan yang rusak
3. Jadi Boomerang
4. Gangguan kesehatan mental
5. Menarik diri dari sosial
- Cara Menyikapi Guilt Trip
*Informasi lebih lanjut terkait pelatihan ini dapat menghubungi :*
- Bu Ria : 0813-9555-2289
- Bu Ines : 0813-2498-5928
Tidak ada komentar:
Posting Komentar