Bregasnews.com - PRAWITA GENPPARI nampaknya menjadi satu - satunya organisasi pegiat pariwisata yang konsisten dengan program pengembangan kepariwisataan di tanah air. Hal ini dengan mudah bisa ditemukan di berbagai media digital dan media sosial lainnya. Sebagai organisasi yang independen kiprahnya terbukti dan terus bergerak membangun desa wisata dan wisata desa.
" Sebagai warga negara Indonesia kita tentu harus memiliki kecintaan terhadap negeri sendiri. Terlebih secara objektif Indonesia memang memiliki potensi kepariwisataan yang luar biasa. Kebetulan saya pernah punya pengalaman berkunjung ke banyak negara dan faktanya menunjukkan potensi pariwisata Indonesia sangat banyak ragamnya dan lengkap potensinya serta tersebar merata di seluruh tanah air. Jadi Prawita GENPPARI secara sungguh-sungguh terus berusaha untuk memajukan wisata desa untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia ", ujar Ketum DPP PRAWITA GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Sodonghilir kabupaten Tasikmalaya, Minggu (19/2).
Hal tersebut ia sampaikan saat dirinya selaku Ketum DPP PRAWITA GENPPARI diundang untuk menjadi narasumber dalam Saresehan Desa Wisata dengan tema 'Potensi dan Pengembangan Pariwisata Desa' yang dilaksanakan di aula desa Pakalongan kecamatan Sodong Hilir kabupaten Tasikmalaya.
Pada kesempatan tersebut seluruh aparatur desa tampak hadir bersama BPD, seluruh kepala dusun, RW /RT, ibu PKK dan Kader, Tokoh Pemuda, dan tokoh-tokoh lainnya. Seluruh peserta tampak begitu antusias mengikuti paparan yang disampaikan Ketum DPP PRAWITA GENPPARI tersebut. Apalagi cara dan metode penyampaian materinya sangat mudah dicerna oleh masyarakat dengan gaya bahasa yang lugas dan jelas.
Menurutnya, seluruh elemen masyarakat harus bersatu padu dan bahu membahu membangun desanya. Semua dilakukan dalam rangka menata kebersamaan untuk memajukan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika bukan masyarakatnya sendiri yang membangun desa, lalu akan mengandalkan siapa?
Konsep dasarnya adalah dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sebagai teori dan praktek dasar dari Community Based Tourism Development yaitu Pengembangan Pariwisata Desa Berbasis Gotong Royong Masyarakat. Gotong royong merupakan jati diri bangsa yang sangat luhur, harus dijaga dan dilestarikan untuk kepentingan bersama. Sumber dana pembangunan tidak bisa mengandalkan pemerintah karena pemerintah pun memiliki keterbatasan sumber pendanaan. Oleh karenanya semua harus bersatu membangun desa tanpa pamrih dan ikhlas berjibaku sebagai bentuk kecintaan pada negara.
Pada kesempatan tersebut, Dede juga mengenalkan konsep wisata edukasi berbasis 4P, yaitu wisata Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan. Semua akan disesuaikan dengan kondisi lingkungan masing-masing agar memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Disamping itu Dede juga menguraikan secara rinci Model Pengembangan Wisata PEREKAT sebagai ikon program unggulan dari Prawita GENPPARI yang merupakan kependekan dari wisata produktif, wisata edukatif, wisata religi, wisata kreatif, wisata atraktif dan wisata tantangan (minat khusus). Dalam konteks ini, tampak sekali Prawita GENPPARI sangat menguasai persoalan - persoalan kepariwisataan Indonesia.
" Alhamdulillah seluruh peserta dengan penuh antusias mengikuti saresehan ini secara seksama. Semoga bermanfaat buat semua ", pungkas Dede Farhan Aulawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar