Bregasnews.com - “ Mengamati dinamika dan kompleksitas permasalahan di masa depan, diperlukan penyiapan pemimpin – pemimpin yang visioner, yaitu pemimpin yang bisa membaca dan memprediksi permasalahan yang akan datang, lalu ia mempersiapkan segala sesuatu untuk bisa mengantisipasi dan menyelesaikannya sejak dini. Kemampuan membaca masa depan itu bukan PERAMAL, melainkan kemampuan untuk menganalisis variabel – variabel yang berkembang yang akan berpengaruh terhadap masa depan “, ungkap Pemerhati Kepemimpinan Dede Farhan Aulawi di Cirebon, Jum’at (9/12).
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) PC Ansor kabupaten Cirebon. Ia selama ini memang dikenal sebagai ahli di bidang kepemimpinan sehingga tidak heran jika dirinya sering diundang sebagai narasumber kepemimpinan di berbagai komunitas organisasi, baik pemerintah maupun non pemerintah. Hal tersebut juga ditunjang oleh pengalamannya yang pernah menduduki posisi dan jabatan strategis di pemerintahan, ataupun di berbagai organisasi lainnya.
Menurutnya, visioner merupakan salah satu sikap dan kepribadian yang bisa membaca berbagai variabel dan dinamika di lingkungan strategis, lalu mampu mengantisipasi dan memanfaatkannya menjadi peluang di masa yang akan datang. Bagi para pimpinan suatu organisasi, lembaga, atau bisnis, sudah sewajarnya harus memiliki sebuah pandangan visioner. Dengan demikian, ia diharapkan mampu membuat keputusan yang tepat di saat ini agar organisasi bisa tetap ‘survive’ dan ‘leading’ di masa mendatang.
Kemudian ia juga menegaskan bahwa kepemimpinan visioner berarti pemimpin yang memiliki kemampuan dalam menciptakan, merumuskan, mengomunikasikan, mensosialisasikan, dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial di antara anggota organisasi lainnya. Orang dengan gaya kepemimpinan ini akan selalu melihat apa saja potensi organisasi ataupun perusahaan yang tidak terlihat oleh orang lain. Setelah melihat potensi tersebut, ia akan menciptakan ide-ide yang memungkinkan organisasi / perusahaan dapat bersaing dengan kompetitor.
Selanjutnya ia juga menambahkan bahwa sebagai seorang pemimpin yang visioner, harus mampu menyusun strategi untuk merealisasikan cita-cita dan tujuan dari organisasi yang sedang dijalankan. Bahkan ia juga harus memiliki semangat yang membuat dirinya bisa meyakinkan lingkungan bahwa apa yang direncanakannya dapat terwujud. Untuk menjadi pemimpin yang visioner tidak bisa serta merta satu kali cetak jadi. Pasti ada proses yang harus dilalui dengan merujuk pada pengetahuan dan pengalaman, serta semangat untuk terus melakukan perbaikan yang berkesinambungan.
Seorang pemimpin yang visioner harus mampu membangun relasi dan jejaring (network yang luas), minat baca yang tinggi, semangat belajar yang terus menerus, jujur dan kreatif, berfikir analitik dan dinamis, dan mampu mengelola resiko (risk management). Manajemen risiko atau risk management adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan, dan berusaha menghindari, meminimalkan, atau bahkan menghilangkan risiko yang tidak dapat diterima.
“ Adapun ciri-ciri seorang pemimpin yang visioner adalah mampu menciptakan visi dan tujuan yang jelas berkenaan dengan pemahaman meraih peluang di masa depan, mahir dalam merealisasikan berbagai upaya meningkatkan mutu dan kualitas yang lebih terarah, dan berpikir kreatif dalam mengoperasikan berbagai sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan “, pungkas Dede.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar