Oleh : Dede Farhan Aulawi (Ketum PRAWITA GENPPARI)
Bregasnews.om - Prawita GENPPARI sebagai organisasi pegiat pariwisata yang terus berkiprah membangun desa wisata guna wujudkan pariwisata sebagai sektor unggulan yang bisa berkontribusi secara maksimal bagi pendapatan daerah. Setiap pengurus di masing – masing daerah memiliki kewajiban moral untuk memajukan dan mengembangkan pariwisata di daerahnya masing – masing. Mulai dari identifikasi potensi wisata yang ada di setiap desa, mendesain konsep penataan dan pengembangan wisatanya serta memajukan SDM dan mempromosikan objek wisatanya.
Kewajiban formil pengembangan pariwisata tentu ada di masing – masing pemerintah daerah, cq dinas pariwisata dan pengemban fungsi yang terkait lainnya. Namun sebagai warga negara, tentu saja setiap warga juga memiliki kewajiban secara moral untuk memajukan daerahnya. Termasuk di bidang kepariwisataan, seni budaya dan produk – produk kreatif UMKM-nya. Semua faktor tersebut diintegrasikan di suatu wilayah pedesaan menjadi desa wisata.
Salah satu konsen Prawita GENPPARI adalah terus melahirkan dan mengembangkan berbagai desa wisata di setiap desa yang ada di tanah air, termasuk di kabupaten Tasikmalaya. Dimana Prawita GENPPARI di kabupaten Tasikmalaya ini bisa menjadi pilot project bagaimana berkiprah membangun desa wisata tanpa membebani anggaran baik dari APBN ataupun APBD, termasuk dari alokasi Dana Desa. Kemandirian inilah yang menjadi konsep dasar penatalaksanaan desa wisata yang dilakukan oleh para pengurus desa wisata di setiap wilayah.
Desa Wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang di sajikan dalam suatu bentuk struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Wisatawan yang datang ke dasa wisata disarankan mengikuti segala aktifitas dan tradisi yang ada di masyarakat tersebut sehingga hal tersebut menjadi keunikan khususnya bagi wisatawan yang belum pernah atau jarang ke desa.
Di desa para wisatawan dapat menikmati setiap desir angin menjadi alunan nafas yang menyegarkan. Menatapnya dengan penuh tatapan syahdu yang menimbulkan hasrat untuk berlama menikmatinya. Secara umum setiap desa mempunyai potensi keindahan alam dengan dikelilingi persawahan yang luas, dan pohon-pohon yang alami. Begitupun dengan kerajinan tangan baik berupa cindera mata atupun makanan / minuman khas sebagai oleh – oleh bisa menjadi salah satu daya tarik utama dalam mendatangkan wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Wisatawan yang berkunjung ke desa wisata dapat mengikuti proses pembuatan kerajinan-kerajinan seperti anyaman bambu, cara membuat gula, dan lain – lain. Termasuk cara berkebun atau bercocok tanam padi di sawah.
Selain kerajinan yang dikembangkan oleh masyarakat, desa wisata – desa wisata yang ada di kabupaten Tasikmalaya juga pada umumnya menyediakan fasilitas homestay yang disediakan untuk wisatawan yang berkunjung dan ingin menginap. Adapun fasilitas-fasilitas yang disediakan untuk menunjang kegiatan wisatawan di desa, seperti sepeda, tempat ibadah, peta desa wisata sebagai petunjuk wisatawan.
Dalam setiap kunjungannya, Prawita GENPPARI senantiasa mengingatkan agar pengembangan desa wisata harus bisa memberikan manfaat untuk masyarakat lokal dari segi ekonomi, keutuhan budaya lokal dan lingkungan yang tetap terjaga untuk sekarang dan masa datang, maka perlunya penerapan konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan dalam setiap pembangunan dan pengembangan desa wisata agar generasi - generasi yang akan datang masih bisa menikmati keuntungan dari desa wisata, dan masyarakat lokal sebagai pengelola atau subjek. Apalagi kabupaten Tasikmalaya ini sudah menjadi gudangnya desa wisata yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten Tasikmalaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar