Bregasnews.com - “ Jika benteng Ulanta dibuat oleh pemerintah daerah sebagai objek wisata di perbukitan yang mirip kastil, maka di kota Gorontalo ada benteng Otanaha yang merupakan peninggalan Portugis. Meskipun dulu dibuat Portugis sebagai benteng pertahanan, tetapi sekarang menjadi salah satu tujuan wisata di kota Gorontalo. Lokasinya juga cukup dekat dari bandara yaitu sekitar 30 menit pakai kendaraan “, ujar Ketum DPP Prawita GENPPARI di Bandung, Rabu (1/6).
Hal tersebut ia sampaikan setelah selesai melakukan kunjungan kerja organisasi untuk mengetahui dan memantau potensi wisata yang ada di propinsi Gorontalo. Selama di Gorontalo rombongan DPP didampingi oleh beberapa pengurus DPW Prawita GENPPARI propinsi Gorontalo. Selama di Gorontalo rombongan berkunjung ke semua kabupaten yang ada di propinsi Gorontalo yaitu kota Gorontalo, kabupaten Gorontalo, kabupaten Bone Bolango, kabupaten Gorontalo Utara, kabupaten Boalema dan kabupaten Pohuwatu.
Prawita GENPPARI memang organisasi pegiat pariwisata yang melaksanakan kiprah nyata dalam memajukan kepariwisataan di Indonesia. Meski tanpa dibiayai Pemerintah, kiprah dan program – programnya terus bergulir sepanjang waktu. Kunjungan tidak sekedar dari desa ke desa saja, melainkan dari propinsi ke propinsi bahkan sering melakukan studi literatur kepariwisataan ke berbagai negara secara mandiri. Tidak heran jika sebagian masyarakat menilai Prawita GENPPARI sebagai satu – satunya organisasi non Pemerintah yang paling sibuk dan padat sekali jadwal kegiatannya, bahkan ada yang mengatakan kesibukan Prawita GENPPARI lebih sibuk dari dinas pemerintah sendiri. Padahal mereka tidak digaji, tidak ada yang bayar, bahkan tidak punya anggaran.
Tetapi ketika hati dan jiwa yang memanggil, maka pengabdian adalah langkah terbaik untuk memajukan bangsa dan negara. Untuk itulah berbagai program untuk menggugah kesadaran kolektif bangsa terus digalakkan tanpa membeda – bedakan satu dengan yang lainnya. Berbagai bentuk kecintaan dan rasa bela negara terus digarap tanpa banyak bicara, dilakukan tanpa menuntut persyaratan, bahkan bekerja tanpa berharap pujian. Oleh karenanya dalam setiap programnya, Prawita GENPPARI tidak pernah membuat – buat proposal untuk mengajukan permohonan dana kesana kemari.
Harga dirinya tegak lurus tanpa mengemis, mengiba dan meminta – minta. Ada yang mau membantu syukur, tidak ada yang membantu pun tetap jalan. Jejak kakinya menjadi bukti pengabdian tiada henti. Meskipun sejarah tidak mencatatnya, tetapi desa – desa akan bicara tentang apa yang pernah dilakukan untuk memajukan desa dan melahirkan, membimbing dan membesarkan desa wisata – desa wisata di tanah air.
Identifikasi dan pemetaan potensi wisata yang tersebar di seluruh tanah air terdokumentasi dengan baik, sehingga saat berbicara dan berdiskusi di forum – forum internasional terkait dengan kepariwisataan Indonesia tampak begitu fasih dan lancar menjelaskannya secara gamblang. Begitupun dengan berbagai potensi yang ada di propinsi Gorontalo seperti benteng Otanaha yang merupakan salah satu bukti kedatangan Portugis di Gorontalo. Benteng Otanaha yang terletak di Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo sebenarnya memiliki dua benteng lainnya yaitu Otahiya dan Ulupahu. Dimana ketiganya telah menjadi daya tarik wisata di Gorontalo dan posisinya tepat menghadap Danau Limboto.
Menuju benteng ini bisa dilakukan dengan berjalan kaki menaiki anak tangga yang berjumlah 351 anak tangga, atau bagi yang tidak kuat bisa menaiki mobil sampai ke atas sehingga tidak capek dan bisa menghemat waktu dan energi. Sebesar apapun rasa capek yang dirasa akan sirna setelah melihat keindahan pemandangan yang terhampar di depan mata. Danau Limboto dan perbukitan hijau di sekitarnya terlihat jelas sehingga menyegarkan mata. Wisata bangunan bersejarah yang berpadu dengan keindahan bentang alam.
Benteng Otanaha dikenal berasal dari dua kata ota dan naha. Ota berarti benteng dan naha adalah nama orang yang menemukannya. Naha juga menemukan dua benteng lainnya dan memberi nama sesuai dengan nama istri dan anaknya yaitu Otahiya dan Ulupahu. Benteng ini merupakan saksi sejarah dari perjuangan masyarakat Gorontalo ketika berperang melawan Portugis. Jika dulu benteng ini berfungsi sebagai tempat berlindung dari serangan musuh, maka sekarang menjadi daerah tujuan wisata sejarah dan alam.
“ Prawita GENPPARI menyampaikan selamat datang kepada seluruh wisatawan yang akan berkunjung ke tujuan wisata benteng khususnya, dan umumnya seluruh potensi wisata lain yang ada di Gorontalo. Dan jangan lupa Gorontalo juga dikenal dengan wisata kuliner berbagai jenis ikan lautnya yang dipasak dengan bumbu khas daerah “, pungkas Dede menutup pembicaraan. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar