Bregasnews.com - " Jika dahulu medan pertempuran suatu peperangan diidentikkan dengan konflik nyata yang terjadi di lapangan, maka saat ini pengertiannya semakin meluas karena disamping pertempuran yang terjadi di lapangan, juga terjadi medan pertempuran di media sosial. Lihat saja bagaimana peran media, khususnya medsos begitu gencar dan agresif dalam melakukan penyerangan di media sosial. Seolah - olah lahir ribuan 'wartawan dadakan ' yang saling menyebarkan informasi, gambar, poster, foto dan video - video pendek untuk mendukung pihak yang didukungnya. Bisa ia yang membuat dan menyebarkan narasi kepentingannya atau mungkin sekedar forward informasi yang ia terima tanpa melakukan check and recheck kebenaran informasi tersebut. Hal ini tentu berbeda dengan kinerja wartawan sejati yang selalu menyebarkan berita yang benar dan objektif dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan dan sudah dilakukan verifikasi dan validasi informasi ", ungkap Pemerhati Media Dede Farhan Aulawi di Bandung, Senin (11/4).
Kemudian ia juga memberikan ilustrasi dalam peperangan Rusia vs Ukraina, atau peristiwa - peristiwa politik lainnya di berbagai belahan bumi. Strategi dan taktik di medan pertempuran dunia maya secara signifikan akan sangat berpengaruh terhadap sebuah kemenangan. Ujarnya.
Secara umum medan pertempuran dunia maya melalui media sosial bertujuan untuk :
- mempengaruhi spirit, motivasi dan militansi pihak yang didukungnya, maka dibentuklah narasi, penggalan foto, gambar atau video yang bisa membangkitkan dukungan yang besar, meskipun terkadang narasi, foto, atau video tersebut tidak relevan bahkan hoaks.
- menjatuhkan soliditas, dan semangat juang pihak yang dinilainya sebagai lawan
- menarik simpati publik yang selama ini dianggap netral (floating mass) agar mendukung pihak tertentu dan membenci pihak lainnya, bahkan mungkin sebagai upaya menarik mereka ke medan pertempuran yang meluas
-menarik perhatian dan simpati internasional, baik melalui lembaga-lembaga internasional formil, atau publik internasional lainnya sehingga diharapkan bisa ikut membantu semangat juang pihaknya dan menekan/ memberikan sangsi terhadap pihak lawan
- menyiapkan 'fakta dan bukti' hukum jika pada akhirnya suatu saat akan ada yang menyeretnya ke meja pengadilan, baik di dalam negeri ataupun pengadilan internasional
Kemudian dari tujuan yang hendak dicapai di atas, diterjemahkan ke dalam bahasa strategi dan taktis di lapangan. Salah satu yang mudah terlihat adalah penyebaran berita hoaks, yang bisa dilakukan oleh para pihak. Atau mungkin juga dilakukan oleh pihak ketiga atau pihak lainnya sesuai dengan kepentingan dan kalkulasi strategis seluruh pihak yang terkait. Coba perhatikan pelibatan para diaspora masing-masing negara dalam perang Rusia vs Ukraina.
" Dengan demikian untuk memenangkan 'peperangan', disamping piawai di medan pertempuran yang sesungguhnya, juga harus disiapkan kepiawaian para prajurit di medan pertempuran digital. Belum lagi bicara soal teknisnya, tentu ada banyak pilihan dan kecanggihan. Disinilah peran penting kualitas SDM yang kompeten dalam memenangkan medan pertempuran di dunia riil dan dunia virtual ", pungkas Dede. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar