Bregasnews.com - “ Desa Bojongsari Culamega Tasikmalaya ternyata tidak hanya memiliki eksotisme berbagai air terjun saja, tetapi juga ada keragaman potensi wisata lainnya. Salah satunya adalah Goa Sarongge yang cukup menantang, baik secara fisik maupun mental. Untuk itulah Tim dari DPP Prawita GENPPARI dengan didampingi oleh Pengurus Prawita GENPPARI setempat melakukan susur goa untuk mengetahui dan sekaligus mengeksplor setiap potensi wisata yang dimilikinya. Jika dilihat dari pinggir jalan, lobang goa ini tampak seperti lobang kecil saja, namun setelah ditelusuri ternyata lobang di dalamnya cukup panjang dan besar, eksotis serta sangat menawan “, ujar Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Tasikmalaya, Rabu (2/12).
Berbagai ornamen stalagtit dan stalagmit yang berada di dalamnya cukup unik dan menarik. Namun untuk menelusurinya dibutuhkan kesiapan fisik yang prima. Perlu diingat bahwa semakin ke dalam jumlah kandungan oksigen udara semakin kecil, sehingga tidak sedikit peserta susur goa yang kadang merasa lelah atau sesak nafas. Di samping itu beberapa bagian goa memiliki ukuran kecil dan pendek, sehingga saat masuk ke dalam harus merangkak. Hal ini tentu akan dirasa tidak mudah, terutama bagi mereka yang memiliki postur badan gemuk alias kelebihan berat badan karena lutut dan pinggang bisa terasa sakit.
Namun eksotisme petualangan dalam memasuki perut bumi ini ada kepuasan tersendiri bagi para pecintanya. Meskipun beresiko tetapi tidak sedikit warga masyarakat yang sering melakukannya. Susur goa (caving) adalah suatu aktivitas yang memiliki tantangan tersendiri. Tidak heran jika aktivitas ini diminati oleh kalangan tertentu dari para pecinta alam dan pegiat olahraga ekstrem. Petualangan seru dan adrenalin yang dipompa lebih kencang, menjadi pengalaman berbeda yang pantas dicoba. Itulah sebabnya dalam konteks wisata, susur goa dikategorikan wisata minat khusus karena penuh tantangan dan beresiko tinggi.
“ Sebelum melakukan aktivitas susur goa, ada baiknya setiap orang dibekali dulu pengetahuan yang cukup mengenai goa dan berbagai aktivitas yang boleh atau tidak boleh dilakukan demi keselamatan bersama. Jadi pengetahuan tentang Caving safety (keselamatan susur goa) menjadi sangat penting sekali “, tutur Dede menambahkan.
Goa merupakan struktur alam yang berada di dalam bumi, sehingga tidak ada cahaya matahari yang menembus hingga ke dalam goa. Kegelapan terjadi sepanjang waktu, karena itu kegelapan di dalam goa disebut sebagai kegelapan abadi. Menelusuri lorong-lorong yang sempit di dalam kegelapan abadi tentu saja akan sangat berbahaya dan perlu kehati-hatian. Dengan demikian segala peralatan yang diperlukan harus diperhatikan betul, seperti helm, headlamp, senter, tali, sandi batu sebagai ciri penentu arah, dan sebagainya.
Secara umum terdapat dua tipe goa berdasarkan cara jelajahnya yang biasa dieksplorasi para petualang, yaitu goa vertikal dan goa horizontal. Goa vertikal dimasuki dengan menggunakan tali secara vertikal ke dalam bumi, sedangkan goa horizontal memiliki medan yang relatif mendatar sehingga tidak memerlukan tali. Goa yang sering dijadikan tempat wisata biasanya tergolong goa horizontal karena cenderung lebih mudah untuk dijelajahi, bahkan bagi pemula sekalipun. Meskipun begitu, tetap perlu hati-hati karena tidak sedikit goa-goa horizontal yang juga sulit. Tipe goa vertikal memang kerap menjadi primadona di kalangan petualang susur goa karena memiliki keindahan dan kebanggaan tersendiri dalam penjelajahannya. Ketika ingin menjelajah goa jenis ini, maka peralatan Single Rope Technique (SRT) wajib digunakan. Penjelajah harus terlatih dalam penggunaan SRT, sebelum memutuskan untuk masuk ke goa vertikal.
“ Jadi jika ingin berwisata ke desa Bojongsari kecamatan Culamega kabupaten Tasikmalaya ini dibutuhkan waktu yang agak longgar, karena banyak lokasi wisata yang eksotis. Belum lagi aliran sungainya yang cocok untuk wisata river tubing ataupun arung jeram. Begitupun dengan pemandangan sawah yang unik dan menarik, ditambah juga masyarakatnya yang ramah “, pungkas Dede. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar