Bregasnews.com - “ Seorang wanita yang sedang mengalami proses kehamilan, biasanya ditandai oleh adanya perubahan fisiknya. Perubahan tersebut tentu akan berpengaruh secara fisiologis maupun psikologisnya, termasuk pada stamina kesehatan dan kebugarannya. Padahal hal tersebut harus benar – benar diperhatikan karena di samping berpengaruh pada dirinya, kesehatan wanita hamil juga tentu akan berpengaruh pada kesehatan bayi yang dikandungnya. Dalam pendekatan kesehatan dan kebugaran wanita hamil, pada umumnya sering mengeluhkan terkait dengan sakit dan pegal-pegal di punggungnya. Oleh karena umumnya ia memerlukan jasa pijat khusus yang ditujukan untuk wanita hamil, atau lebih dikenal di luar negeri dengan istilah Pregnancy Massage ataupun Prenatal Massage. Meskipun kedua istilah ini sebenarnya sedikit berbeda dari sisi waktu, namun secara umumnya biasanya dimaksudkan untuk hal yang sama “, ujar Dede Farhan Aulawi di Bandung, Kamis (8/7).
“ Namun demikian ada beberapa hal prinsip yang harus dilakukan sebelum menerima jasa pijat tersebut, yaitu pertama harus dikonsultasikan dulu dengan dokter mengenai boleh tidaknya diterapi pijat khusus wanita hamil tersebut. Kedua, harus dilakukan oleh terapis pijat profesional yang memang sudah pernah mengikuti dididik dan mengikuti pelatihan pijat wanita hamil, karena pijat wanita hamil tidak bisa dilakukan oleh terapis pijat biasa. Jika dilakukan oleh sembarang orang, tentu memiliki resiko yang kurang baik terhadap kesehatan dan keselamatan ibu maupun janin yang dikandungnya “, tambahnya.
Secara umum Pregnancy Massage akan bermanfaat bagi ibu hamil karena dapat membuat tidur lebih nyenyak, memperbaiki suasana hati, mengurangi edema, meringankan rasa sakit di saraf, hingga merileksasi otot-otot yang tegang. Edema adalah penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh, dan dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, namun yang paling jelas terlihat pada lengan atau tungkai. Edema terjadi saat cairan di pembuluh darah keluar ke jaringan sekelilingnya. Cairan kemudian menumpuk sehingga membuat jaringan tubuh menjadi bengkak.
Selanjutnya Dede juga menjelaskan bahwa Pregnancy Massage sebaiknya dilakukan pada timester kedua, yakni ketika sudah memasuki usia 12 minggu. Hal ini perlu benar – benar diperhatikan karena pada saat trimester pertama merupakan waktu-waktu kritis janin terbentuk dalam tubuh. Ketika melakukan Pregnancy Massage pastikan tersedia tempat dan posisi yang nyaman, misalnya menambahkan bantal penyangga agar bisa nyaman dan rileks. Sementara itu terkait dengan posisi ketika akan dipijat harus juga diperhatikan dengan baik, yaitu saat memijat bagian punggung, panggul, dan bokong biasanya akan dilakukan pada posisi miring. Sedangkan area kepala, bahu, paha, betis, serta tangan akan dilakukan pada posisi duduk.
Hal – hal yang harus diperhatikan saat menginginkan dipijat, seorang wanita / ibu hamil harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu, masalah waktu, profesionalitas terapisnya, minyak yang akan digunakan, posisi pemijatan, dan titik – titik aman yang diperbolehkan untuk dipijat. Jika dilakukan sembarang orang tanpa memperhatikan faktor – faktor keamanan di atas, bisa beresiko terhadap keselamatan atau keguguran janin.
“ Ada lebih dari 80 jenis pijat yang dikenal dan banyak diajarkan di pusat – pusat pelatihan pijat internasional, namun secara umum yang banyak dikenal adalah pijat jaringan dalam (Deep-tissue Massage), dengan sapuan kuat yang menekan jauh ke dalam otot. Pijat Swedia (Swedish Massage) dengan sapuan panjang pada otot dan perhatian pada mobilitas sendi. Lalu ada Pijat Shiatsu, dengan menekan dan mengetuk titik akupresur untuk merangsang energi alami tubuh (disebut chi /qi). Pijat Swedia merupakan gaya pijat yang banyak digunakan dan lembut yang berfokus pada relaksasi seluruh tubuh dan menghilangkan stres. Umumnya menggunakan gerakan meluncur panjang dan gerakan melingkar untuk merangsang aliran darah dan sentuhan lembut untuk mengendurkan otot-otot yang tegang. Di Indonesia, salah satu tempat pelatihan pijat yang terkenal adalah Pusdiklat Prawita GENPPARI yang membawahi salah satu badan otonomnya yaitu Assosiasi Pelaku Pijat Tradisional Indonesia (APPTI) “, pungkas Dede mengakhiri percakapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar