Bregasnews.com – Publikasi kegiatan TMMD Reguler 109 Kodim 0713 Brebes, tak hanya mengenal dan memperkenalkan potensi wisata yang ada di desa sasarannya, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, namun juga melebar ke desa-desa tetangganya, yaitu Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, yang memiliki potensi wisata kepurbakalaan.
Dijelaskan Sertu Ali Mahfur, Babinsa Koramil 09 Tonjong, yang juga sebagai Ketua Pokdarwis Kampoeng Purba Galuh Timur, di desanya itu terdapat sejumlah potensi wisata yang cukup terkenal untuk dikembangkan dan diperkenalkan lagi ke umum sehingga menarik wisatawan dan para investor untuk segera merealisasikan niatan Pemkab Brebes dalam membangun museum di tahun 2021 dengan anggaran senilai Rp. 3 milyar secara bertahap.
“Tentunya dengan adanya investor yang membantu menyentuh penataan obyek wisata di Galuh Timur, maka akan cepat maju dan menjadi obyek wisata berskala nasional,” bebernya.
Dijelaskannya, berbagai potensi wisata purbakala yang ada di desanya itu meliputi fosil-fosil manusia purba homo erectus arkaik, dimana diperkirakan oleh Prof Gunardi, peneliti sejarah purbakala dari Balai Arkeologi Yogyakarta, yang memimpin penelitian pada 14 Juli-2 Agustus 2019, penemuan fosil-fosil manusia purba yang ada di wilayah aliran Sungai Cisaat, Galuh Timur, usianya lebih tua dari fosil manusia purba homo erectus di Sangiran, Sragen, yang berumur 1,5 juta tahun.
“Tim peneliti yang dipimpin Prof Gunardi pada waktu itu, selama 2 minggu lebih juga mendata temuan-temuan fosil yang disimpan di rumah masyarakat, untuk validasi perkiraan usia fosil tersebut,” imbuhnya.
Ali menegaskan, masyarakat Galuh Timur tidak memperjualkan fosil dan hanya menyimpannya. Mereka secara sukarela akan menyerahkannya sebagai edukasi sejarah jika bangunan museum telah jadi guna mewadahi penemuan fosil-fosil itu.
“Masyarakat kami sadar bahwa sejarah adanya manusia adalah milik bersama. Mereka paham betul, jika dikelola dengan baik oleh dinas terkait maka potensi wisata itu secara langsung juga akan meningkatkan perekonomian dari wisatawan yang akan berkunjung ke museum nantinya,” tandasnya.
Dijelaskannya lanjut, situs di Galuh Timur ini juga menunjukkan adanya fauna tertua di Pulau Jawa, yakni periode 2 juta tahun lebih, sehingga sangat mungkin jika manusia purba yang hidup saat itu juga lebih tua jika dikaitkan dengan fauna tersebut.
Keberadaan situs Bumiayu ini telah lama menjadi obyek penelitian para ahli purbakala di kurun waktu tahun 1920-an. Walaupun sempat terhenti, namun sejak adanya penemuan baru berupa fosil-fosil kayu pada 2013, batu akik 2014, fosil-fosil hewan pada 2015, dan penemuan bagian dari fosil manusia purba tersebut pada 2017 yang berupa tulang batok kepala, rahang dan akar gigi, para peneliti sejarah hadir kembali mulai tahun 2019.
Link fosil-fosil yang ditemukan di wilayah Kabupaten Brebes (Situs Bumiayu-Tonjong) dan Tegal (Semedo) maupun sekitarnya, juga meyakinkan para peneliti itu bahwa keberadaan manusia purba homo erectus arkaik ada di Galuh Timur.
Sebagai informasi, di Galuh Timur sendiri juga ada potensi wisata lainnya yaitu Candi Gagang Golok atau Situs Kali Puncung di Dukuh Kali Puncung di hutan jati areal Perhutani KPH Pekalongan Barat, Situs Gajah Wong, Makamdawa (makam panjang), dan juga Saka Kembar (tiang kembar) di Jembatan Kali Belang. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar