Oleh : Dede Farhan Aulawi (Pemerhati Teknologi Pertahanan)
Bregasnews.com - Setiap saat kita harus tetap mau belajar dan terus belajar sampai akhir hayat, karena hidup itu sendiri adalah bagian dari proses pembelajaran menuju jalan hidup agar lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Ada yang bisa dengan mudah kita pahami, namun banyak juga yang tidak bisa dengan mudah untuk dipahami. Apalagi kalau bicara politik yang seringkali banyak perbedaan antara bahasa lisan dan bahasa perbuatan. Sebagai contoh dari satu sisi banyak orang yang berteriak tentang perdamaian dunia, tapi di sisi lain mereka juga terus berlomba mengembangkan sistem senjata yang semakin canggih, yang notabene untuk menghancurkan manusia itu sendiri. Meskipun dalih yang digunakan tentu dengan alasan untuk berjaga – jaga, atau untuk menganisipasi jika peperangan terjadi.
Seiring dengan perkembangan zaman yang ditandai oleh berbagai lompatan teknologi, sistem persenjataan militer di dunia juga sudah banyak berubah dari sistem konvensional menjadi sistem senjata cerdas. Trend kebutuhan pasar terhadap kebutuhan sistem senjata cerdas juga memperlihatkan indikator angka yang terus meningkat. Peningkatan kebutuhan ini diproyeksikan akan tumbuh pada CAGR 7,2% selama periode perkiraan 2019-2027. Melihat trend data seperti itu, mungkin kita patut bertanya apa sebenarnya yang sedang dipersiapkan oleh umat manusia ? Apakah mempersiapkan kehidupan yang damai dan harmonis, atau justeru sedang berlomba – lomba untuk menyiapkan diri saling memusnahkan satu sama lainnya.
Perang Dunia I mengakibatkan sekitar 7 juta kematian warga sipil, dan Perang Dunia II mengakibatkan sekitar 50 juta kematian warga sipil. Haruskah Perang Dunia III terjadi lagi dan akan memakan korban yang pasti jauh lebih banyak lagi ? Di sinilah semua umat manusia seyogiyanya menyuarakan hal yang sama untuk tidak berlomba – lomba memproduksi senjata – senjata yang bisa saling memusnahkan satu dengan yang lainnya.
Merujuk pada data yang disampaikan oleh Global Smart Weapons - Market and Technology Forecast, hingga tahun 2027 ada beberapa jenis senjata cerdas yang akan terus dikembangkan. Pertama, Rudal dan Bom yang Dipandu dan digerakkan oleh propulsi jet atau mesin roket. Rudal ini memiliki kemampuan untuk mengubah arah udara. Contohnya FIM-92 Stinger adalah sistem pertahanan udara portabel (Man Portable Air Defense / MANPAD). Sistem ini menggunakan teknologi homing inframerah untuk mencapai targetnya. FIM-92 telah beroperasi sejak 1981 dan diproduksi di 29 negara yang berbeda. Rudal yang dipandu ini dapat diklasifikasikan sebagai rudal udara ke udara, rudal permukaan ke udara, rudal udara ke permukaan, dan rudal permukaan ke permukaan. Sementara untuk bom terpandu menggunakan kombinasi teknologi laser, elektro optik, dan GPS.
Kedua, produk Roket Terpandu Presisi yang menggunakan sistem senjata pembunuh presisi canggih (The Advanced Precision Kill Weapon System / APKWS) untuk mengubah roket terarah menjadi roket berpemandu presisi. APKWS menggunakan kit panduan laser untuk mengonversi Hydra 70 ke amunisi berpemandu presisi. Lockheed Martin juga memiliki produk serupa yang disebut roket serangan langsung (Direct Attack Guided Rockets / DAGR) yang dikembangkan untuk mengubah platform konvensional menjadi sistem presisi.
Ketiga, Senjata Energi Langsung dan Senjata Pulsa Elektromagnetik. Beberapa negara memiliki kemampuan untuk mengembangkan senjata energi langsung (Direct Energy Weapon / DEW) yang diklasifikasikan sebagai gelombang mikro, laser, partikel, dan sinar sonik. Beberapa negara yang mengerjakan DEW adalah AS, Cina, Rusia, dan Inggris. Sementara Senjata Pulsa Elektromagnetik (Electromagnetic Pulse Weapons / EMP) digunakan untuk memicu ledakan singkat energi elektromagnetik. Energi-energi ini dapat ditransfer dalam empat bentuk yang berbeda, yaitu medan magnet, medan listrik, kondisi listrik, dan radiasi elektromagnetik.
Hal – hal di atas hanya 3 contoh yang sedang dikembangkan secara masif di banyak industri senjata dunia saat ini. Tentu aktualnya bukan hanya itu, karena dalam konteks militer tidak semua rancangan konsep desain pengembangan senjata bisa dipublis kepada masyarakat luas. Apalagi ketika berbicara konteks strategi pertahanan, maka tidak semua informasi bisa bisa diakses oleh setiap orang. Termasuk penggunaan senjata penunjang dan teknologi yang menyertainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar