Bregasnews.com, Bireun | Aceh, – Adalah Kopral Dua (Kopda) Hardius Rusman, personel Kodim 0111/Bireuen, Korem 011 Lilawangsa, Kodam Iskandar Muda, diminta Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, untuk pindah tugas ke Jakarta. Kepiawaiannya menguasai tujuh bahasa asing sangat dibutuhkan oleh Kementerian Pertahanan RI.
Lulusan SMAN 2 Bengkulu Selatan tahun 2004 ini, direncanakan, ia akan ditempatkan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Bahasa Kemhan RI, sebagai penerjemah jika ada kunjungan atase kemiliteran ke Indonesia, sehingga lebih memberikan kontribusi kepada masyarakat pada umumnya dan meningkatkan profesionalitas institusi TNI pada khususnya.
“Nanti saya tidak di Bireuen lagi. Saya dipindah tugas dan akan ditempatkan di Pusdiklat Bahasa Kementerian Pertahanan RI, sebagai Badiklat,” ungkapnya melalui telepon seluler, beberapa saat setelah dia bertemu dengan Panglima TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur (7/10).
Dalam pertemuan dengan Panglima TNI sekitar setengah jam itu, Hadi Tjahjanto sempat berbincang-bincang dengannya menggunakan bahasa Prancis secara fasih. Pasalnya, Panglima juga fasih berbahasa Prancis.
“Kasum TNI, Letjen TNI Joni Supriyanto, juga menawarkan saya mengikuti pendidikan Sekolah Calon Bintara Khusus agar cepat selesai, dan semua keperluan diurus di sana,” sambungnya.
Dikatakannya juga, sebelum bertemu Panglima TNI, dirinya ke Jakarta dalam rangka acara talkshow Hitam Putih Trans7 (3/10) yang dipandu Deddy Corbuzier. Di acara ini, Hardius dites berbincang bincang dengan menggunakan 7 bahasa asing oleh masing-masing translator yang telah disiapkan hitam putih, diawali Inggris, Belanda, Spanyol, Jerman, Portugis, Italia dan Prancis.
Ditambahkannya, sebagai prajurit, dia mengaku siap ditempatkan dimana saja di seluruh wilayah Indonesia, apalagi yang meminta pindah tugas adalah Panglima TNI sendiri, dan itu merupakan sebuah kehormatan bagi dirinya.
“Empat bahasa saya pelajari selama tujuh tahun melalui whatsapp dan media internet lainnya. Yang paling susah adalah bahasa Belanda, karena tidak ada yang mau berbicara bahasa Belanda dengan saya, kawan-kawan disana hanya mau menulis pesan,” tutupnya.
Diketahui, Hardius ternyata tak pernah belajar secara formal untuk menguasai 7 bahasa tersebut dan hanya melalui whatsApp group yang beranggotakan orang-orang dari berbagai negara. Saat ini, dirinya juga sedang mempelajari Bahasa Arab, untuk melengkapi 8 bahasa. Inilah salah satu sosok prajurit yang mengharumkan nama institusinya, menjadikan motivasi dan inspirasi kepada prajurit lainnya dan generasi muda bangsa serta membuat bangga rakyat Aceh khususnya dan Indonesia umumnya. (Suryadi/Aan/Trs).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar