Bregasnews.com (Tegal) – Penantian selama puluhan tahun dari Siman (65) petani dan buruh tani asal Dukuh Bulak Banteng RT. 04 RW. 07, Desa Jatimulya, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, untuk merehab rumah gedek miliknya akhirnya kesampaian.
Kehidupan yang miskin, membuat kehadiran program bedah rumah TMMD Reguler 105 Kodim 0712 Tegal, menjadi berkah di usia senjanya. Untuk mencukupi kebutuhan harian, Siwan hanya mengandalkan bantuan dari tetangga dan kiriman anak semata wayang, Tarono (33) yang bekerja sebagai ABK atau mayang (bahasa Jawa – red) yang sedang berlayar ke Merauke.
Tentu bantuan dari anaknya kurang maksimal karena Tarono sudah berkeluarga dengan Titin (29) dan tinggal di Majalengka, Jawa Barat. Terlebih saat ini kakek tersebut sedang mengalami sakit komplikasi lambung dan paru-paru sejak lebaran Juni 2019 lalu, sehingga hanya terpaku di rumah dan dirawat istrinya Ratna, ibu rumah tangga. Hal ini dibenarkan Ketua RW setempat, Rohani (57) tentang kondisi yang bersangkutan saat ini.
Sementara disampaikan Babinsa Jatimulya dari Koramil 05 Suradadi, Serda Mursidi, bahwa salah satu warga desa binaannya tersebut memang layak mendapatkan bantuan pemugaran rumah melalui TMMD Reguler dengan bantuan dana CSR Bank BRI.
“Selain Pak siwan, ada sembilan warga di tiga dukuh Desa Jatimulya yang mendapatkan program serupa, bantuan dari CSR Bank BRI,” ucapnya.
Nampak warga masyarakat setempat bersama anggota Satgas TMMD sedang memugar gubuk tersebut. Sementara rumahnya dikerjakan, Siwan mengungsi sementara di rumah tetangga terdekat, Tamin (45). Untuk kepala tukang adalah Kusnadi (53) RT. 04 RW. 06 dan Mujahidin (57), tetangganya.
Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) TMMD Reguler Tegal menjawab penantian buruh setelah sekian lama memimpikan gubuknya menjadi layak huni dan sehat. Pasalnya, sebelumnya angin, ular, ulat, kalajengking dan bahkan tikus bisa masuk. Ditambah dengkuran pemilik rumah dapat terdengar dari luar. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar