Rakor Lintas Sektoral, Rencana Pembuatan Jalan Propinsi Baru Yang Terputus Akibat Longsor - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Minggu, 25 Maret 2018

Rakor Lintas Sektoral, Rencana Pembuatan Jalan Propinsi Baru Yang Terputus Akibat Longsor


Bregasnews.com – Menindaklanjuti kunjungan kerja Tim Litbang Binamarga Propinsi Jateng beserta rombongan yang meninjau langsung lokasi longsor di wilayah Kecamatan Salem sehari berselang, Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral bertempat di Ruang Rapat Setda Brebes bersama seluruh instansi terkait dalam pembahasan tindak lanjut rencana pembuatan ruas jalan propinsi baru yang terputus akibat longsor. Rencana jalan baru ini akan melingkar mengindari kawasan yang longsor kemarin. Rabu (21/3/18). 

Dalam Rakor ini, dipaparkan kajian-kajian tentang perlunya sesegera mungkin dimulainya pembuatan akses ruas jalan penghubung baru untuk menghubungkan jalan propinsi tersebut. Sebagaimana diketahui lajur jalan lama terputus sepanjang kurang lebih 507 meter akibat tanah yang labil ditambah guyuran hujan dengan intensitas yang tinggi periode Januari-April 2018 yang merupakan puncak musim penghujan.

Dandim 0713/Brebes Letkol Inf. Ahmad Hadi Hariono yang sehari sebelumnya ikut mendampingi kunjungan kerja Tim Litbang Binamarga Propinsi Jateng yang melakukan survey langsung di lokasi ruas jalan yang terputus serta di beberapa desa terdampak longsor, memberikan masukan antara lain “Saya sarankan dan saya tekankan bahwa akses jalan yang menuju ke lokasi mahkota longsor atau daerah yang rentan longsor susulan harus ditutup guna menghindarkan korban jiwa sia-sia. Kebanyakan adalah warga dari kecamatan maupun kebupaten lain yang hanya ingin sekedar melihat dari dekat mahkota longsor yang memakan korban 18 jiwa. Penutupan ini bukan hanya melalui himbauan saja, melainkan melalui tulisan-tulisan peringatan agar tidak mendekati lokasi. Mahkota longsor di Desa Pangurudan, saat ini seakan menjadi lokasi tujuan wisata baru bagi masyarakat lokal maupun luar daerah, dengan tanah yang masih labil, jika hujan sewaktu-waktu datang saya yakin mereka dalam bahaya,” terangnya.   

Lebih lanjut Hadi menambahkan, “Jika lokasi yang menuju mahkota longsor di Pangurudan nanti ditutup, maka harus ada anggota yang bertugas dan mengamankan jalan masuk kelokasi tersebut. Kemarin saja (Selasa, 20/3/18) saya beserta Tim dari Litbang Binamarga Propinsi Jateng melihat sekitar 100 orang lebih pengunjung yang memadati kawasan bahaya longsor hanya untuk meilhat dari dekat. Untuk potensi longsor susulan yang mengancam Dusun Jojogan, perkiraan dari tim ahli geologi dari Bandung dan Perhutani Brebes, setiap hari potensi longsor semakin bertambah. Untuk kami bersama Pemda Kabupaten Brebes, menghimbau kepada warga Jojogan agar mau untuk direlokasi ke Desa yang lebih aman, yang rencananya akan segera dibuatkan Huntara (Hunian Sementara) dengan alokasi anggaran dari pemerintah pusat melalui Kemensos RI, termasuk beberapa rumah warga yang rusak parah di Desa Capar Kecamatan Salem. Dengan ditutupnya akses jalan lama yang mendekati lokasi mahkota longsor di kawasan Gunung Lio serta himbauan kepada warga desa yang terancam longsor susulan, jika terjadi longsor susulan dengan korban dari para pengunjung yang tetap nekad memasuki kawasan tersebut serta korban dari warga masyarakat yang tidak mau direlokasi, pemerintah daerah tidak akan disalahkan karena sudah segera mengambil tindakan. Jika perlu masyarakat yang tidak mau direlokasi, dibuatkan surat pernyataan. Memang sudah dipasang alat pendeteksi longsor atau pergerakan tanah, anggota Perhutani Brebes sudah melaksanakan patroli rutin, ditambah kegiatan Mitigasi Bencana Alam juga sudah dilaksanakan melalui sosialisasi-sosialisasi maupun penyuluhan serta simulasi bencana alam, namun itu semua adalah upaya dari manusia, kuasa Tuhan tidak bisa diprediksi, kita semua hanya berupaya meminimalisir korban jiwa,” tandas Dandim Hadi.

Terakhir Letkol Hadi mengajak, “Marilah bersama-sama nanti pada 40 hari pasca longsor, sekitar tanggal 2 April 2018, kita berdoa bersama di Desa Pasirpanjang Kecamatan Salem untuk mendoakan arwah para korban meninggal dan mendoakan agar para keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan melanjutkan hidup serta berdoa agar musibah susulan yang lebih besar tidak terjadi. Saya juga menghimbau agar jika masih ada alokasi bantuan yang mengarah ke Salem, marilah kita serahkan saat doa bersama tersebut,” pungkasnya.   

Sementara Kepala BPBD Kabupaten Brebes, Eko Andalas juga mengungkapkan “Pihaknya juga sudah menyurati Menteri PU Pera RI serta meminta pendapat dari Badan Geologi Bandung, bahwa tracking 7,2 Km kemungkinan besar akan segera dikerjakan sesuai arahan dari Bina Marga Jateng. Kami juga memohon bantuan TNI melalui karya bhakti TNI bersama seluruh elemen nantinya,” tandasnya. 

Rakor Lintas Sektoral tersebut diakhiri dengan kesepakatan sementara berupa dipilihnya tracking sepanjang 7,2 Km dari 3 alternatif jalur baru yang telah disiapkan sebagai pengganti ruas jalan lama yang kontur tanahnya labil dan rawan longsor susulan. Rencana jalur tracking 7,2 Km ini akan melewati Kampung Ciwindu-Desa Wanita-menuju Hutan Bleketek-Desa Cibodas Kecamatan Cibingbin-kearah Kecamatan Kuningan Jawa Barat-dan kembali menuju Kecamatan Salem Kabupaten Brebes.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Bupati Brebes yang diwakili Kepala DPU Kabupaten Brebes Nurshy, Dandim 0713/Brebes Letkol Inf. Ahmad Hadi Hariono, Kepala BPBD Kabupaten Brebes Eko Andalas, Kasdim 0713/Brebes Mayor Inf. Arief Suhartono S.Pd, Camat Salem Drs. Apriyanto Sudarmoko serta perwakilan instansi terkait lainnya. (Aan/trs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman