Bregasnews.com – Kejadian luar biasa yang terjadi pada Selasa 6 dan Rabu 7 Februari 2018 di lima lokasi di lima kecamatan di Kabupaten Brebes sangat memprihatinkan dan menyita perhatian kita bersama.
Musibah yang merupakan ujian dari Tuhan tersebut agar manusia lebih meningkatkan iman dan ketaqwaan kepada sang penciptanya terjadi antara lain, pada Selasa 6 Februari Oprit jembatan darurat yang terbuat dari glugu pohon kelapa di Desa Cenang Kecamatan Songgom longsor tergerus arus sungai Cenang dan di Desa Tanjung Rt. 05 Rw. 01 Kecamatan Tanjung, rumah semi permanen milik Untung Supriyadi (52) roboh akibat tiang dan atap rumah yang sudah tua dan lapuk tidak kuasa menahan beban akibat guyuran air hujan yang disertai angin.
Sedangkan pada hari Rabu tanggal 7 Februari sendiri, di tiga kecamatan yaitu di Kecamatan Tonjong di Dukuh Tonjong Kabut Rt. 03 Rw. 03 Desa Tonjong, tebing setinggi 10 meter longsor dan mengancam salah satu rumah warga yang bernama Misno (39). Di Kecamatan Salem ada dua kejadian tebing longsor di Desa Citimbang Rt. 05 Rw. 02, talut penahan tebing setinggi 4 meter menimpa rumah salah satu warganya serta di Desa Ganggawang Rt. 06 Rw. 02 tebing longsor juga menerjang rumah Tarhim (45) dengan penyebab serupa, yaitu labilnya tanah tebing akibat tingginya guyuran hujan.
Kejadian tanah longsor yang kelima kali ini terjadi di Kecamatan Sirampog tepatnya di Dukuh Benda 1 Desa Benda. Rabu (7/2/2018).
Menurut narasumber, Danramil 10/Sirampog Kodim 0713/Brebes Kapta Inf Mukhrodi “Sekitar Pukul 17.30 WIB, telah terjadi bencana alam berupa pondasi rumah pada bagian dapur longsor sepanjang 6 meter yang berdiri di pinggiran tebing sedalam kurang lebih 20 meter milik Moch Fauzi (34) pekerjaan swasta, yang beralamatkan di Dukuh Benda 1 Rt. 01 Rw. 01 Desa Benda. Dikhawatirkan rumah yang bersangkutan terancam amblas kebawah tebing tersebut, terutama jika hujan lebat kembali terjadi. Sebelumnya pada Pukul 15.00 sampai dengan 18.30 WIB, di wilayah Kecamatan Sirampog dan sekitarnya telah terjadi hujan lebat. Curah hujan tinggi menyebabkan kontur tanah menjadi lembek atau labil sehingga longsor terjadi,” ungkap Mukhrodi.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, “Kerugian personil tidak ada, namun kerugian materiil saat ini mengancam rumah milik Moch Fauzi. Langkah-langkah yang diambil pihak kami bersama dengan pemerintah desa adalah, Babinsa bersama perangkat desa segera cek lokasi tanah yang longsor, mendata baik kerugian personil maupun materil serta menghimbau kepada seluruh warga terutama Moch Fauzi agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan segera mengevakuasi keluarganya ketempat sanak saudara ataupun tetanggga terutama saat cuaca mendung dan akan turun hujan. Kami juga menghimbau untuk sementara penggunaan dapur rumah untuk aktifitas memasak dialihkan ke samping rumah yang lebih aman. Lapor cepat kepada Komadan Kodim 0713/Brebes untuk diteruskan ke pemerintah daerah terkait penanganan musibah ini, serta berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Muspika Sirampog guna pelaksanaan karya bhakti penanganan pertama,” bebernya. (Aan/tris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar