Bregasnews.com - Sebanyak dua korban tanah longsor di Desa Pasir Panjang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ditemukan oleh tim gabungan dalam lanjutan pencarian para korban bencana alam itu, Jumat (23/2).
Satu jenazah perempuan bernama Wartinah (46) ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB di bawah tebing dekat areal persawahan desa setempat, tak jauh dari Sungai Pangurudan yang aliran airnya berhulu di Bukit Pangurudan.
Satu jasad lainnya berupa potongan tubuh laki-laki bernama Kiswan alias Tewul (45) ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB, di lokasi sekitar satu kilometer dari Jalan Lio Desa Pasir Panjang, dekat aliran sungai itu.
Korban yang diduga terbawa material longsor itu, adalah sopir mobil bak terbuka, yang sedang melintasi tempat tersebut saat terjadi bencana pada Kamis (22/2) pagi.
Petugas Pos Disaster Victim Identification Polda Jateng AKP Wijaya Jati mengatakan kedua korban yang ditemukan tersebut telah dibawa ke Puskesmas Bentar untuk penanganan lebih lanjut.
"Setelah ditangani Tim DVI yang membuka pos di tepi jalan provinsi di Desa Pasir Panjang, atau sekitar 400 meter dari lokasi utama tanah longsor" ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tanah longsor terjadi di hutan produksi milik Perhutani BKPH Salem Petak 26 RPH Babakan pada Kamis (22/2) pukul 08.00 WIB. Bencana itu menimpa sejumlah warga yang sedang mengolah lahan pertanian di dekat kawasan hutan tersebut.
Dari informasi hingga Jumat pagi ini, tercatat korban meninggal dunia dalam kejadian itu, antara lain Karsini (56), Casto (48), Wati (86), Rademi (50), Kiswan (42), dan Caski (50).
Sementara, empat korban selamat masih dirawat di Puskesmas Bentar, yaitu Turtik (38), Minarto (57), Watirah (50), dan Mulyono (56). Para korban adalah warga Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes.
Berdasarkan data hingga Jumat tengah hari, total 16 korban dalam pencarian karena tertimbun longsor, 14 orang selamat, dan delapan orang meninggal dunia. Dua di antaranya yang ditemukan pada Jumat pagi.
Ia menjelaskan Pos DVI Polda Jateng dengan personelnya dibuka di dekat lokasi bencana untuk mengakomodasi kepentingan warga yang kehilangan anggota keluarganya akibat bencana alam tersebut.
"Pendirian pos di sini agar tidak menyulitkan keluarga korban, mencari anggota keluarganya karena semua korban akan terlaporkan di pos ini," ujar dia.
Warga yang kehilangan anggota keluarganya akibat musibah tersebut dipersilakan melapor kepada petugas pos itu dengan membawa data-data menyangkut identitas korban yang belum ditemukan.
Data-data tersebut, ujarnya, memudahkan petugas dalam mengidentifikasi korban. Petugas juga akan memberikan informasi kepada warga tentang temuan korban bencana itu.
"Agar jenazah bisa diambil untuk dikuburkan," katanya.
Berdasarkan pantauan di lokasi bencana, sekitar pukul 10.30 WIB, dua ekskavator telah tiba di tempat itu untuk mendukung pencarian korban tanah longsor yang dilakukan tim gabungan.
Satu helikopter Basarnas Bandung dengan para petugasnya terbang di atas lokasi bencana alam untuk memantau situasi di kawasan tersebut.(Aan/Trs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar