Bregasnews.com - Hal tersebut disampaikan Danrem 071/Wk
Kolonel Inf Suhardi dalam amanatnya yang disampaikan Kasrem 071/Wk Letkol Inf
Ariful Mutaqin saat nonton bareng bersama masyarakat film G 30 S/PKI, Jumat
(29/9) di Gedung Pertemuan A.Yani Makorem 071/Wk Jl.Gatot Subroto No.1 Sokaraja
Banyumas.
Lebih lanjut disampaikan Danrem 071/Wk bahwa maksud dan
tujuan nonton bareng film G 30 S/PKI ini juga agar rakyat Indonesia bisa menghargai
jasa para pahlawan yang telah gugur merebut dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
Selain itu, agar peristiwa kelam bangsa Indonesia yakni
peristiwa pengkhianatan G 30 S/PKI tidak terulang kembal. Disamping itu, agar
masyarakat Indonesia termasuk didalamnya para generasi muda bangsa untuk
mengerti dan menyadari tentang sejarah kelam bangsa tersebut sehingga dengan
belajar dari sejarah bangsa kita tidak mudah terprovokasi dan terhasut oleh
ajaran-ajaran yang berkiblat komunisme, leninisme dan marxisme.
"Perjalanan panjang sejarah gerakan PKI untuk
mewujudkan masyarakat komunis di Indonesia tidak pernah berhenti. Pada pasca
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, orang-orang komunis mulai menyusun
kembali kekuatannya dan secara perorangan mereka menyusup ke organisasi-organisasi.
Setelah merasa kuat, PKI melakukan aksi-aksi kerusuhan yang diikuti penculikan,
pembunuhan terhadap para Perwira TNI AD dan Ulama yang dianggap menjadi musuh
mereka, baik yang terjadi di Solo, Madiun maupun berbagai tempat",
ungkapnya.
"Peristiwa pengkhianatan, pemberontakan, kudeta yang
disertai pembantaian dan pembunuhan para Jenderal putra terbaik bangsa yang
kita kenal Pemberontakan G 30 S/PKI merupakan peristiwa sejarah kelabu bangsa
Indonesia yang sangat melukai hati nurani dan rasa kemanusiaan rakyat
Indonesia", lanjutnya.
Namun, sambungnya. Berkat rahmat dan petunjuk Allah SWT,
perjuangan rakyat Indonesia bersama TNI dan Ulama, pemberontakan yang didalangi
PKI tersebut dapat ditumpas sehingga pada periode berikutnya pemerintah
Indonesia mengeluarkan Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 yang menetapkan Pembubaran
Partai Komunis Indonesia.
"Secara fisik, PKI memang telah dibubarkan dan dilarang
di Indonesia. Tetapi benarkah partai komunis di Indonesia telah tiada",
ungkapnya.
Dikatakan Danrem, sejarah mencatat bahwa dalam doktrin
marxisme dan leninisme idiologi komunis tidak pernah mengenal menyerah atau
mati".
"Berdasarkan data faktual ada indikasi balatkom telah
muncul dan berkembang di berbagai wilayah termasuk diwilayah Jawa Tengah dan DI
Yogyakarta. Indikasi tersebut muncul menjelang, selama dan pasca Pilkada atau
Pilpres beberapa tahun lalu", terangnya.
Mereka gunakan dengan berbagai cara untuk menimbulkan konflik
kepentingan, provokasi atau menyebarkan berbagai penyataan terselubung dengan
membawa pesan kepentingan komunis dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat.
Dikatakan pula bahwa gerakan ini secara nyata telah berhasil
menyusup keberbagai elemen masyarakat maupun komponen bangsa.(tris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar