Bregasnews.com – Rapat dalam rangka
mengantisipasi dampak hoax penculikan anak di wilayah Kabupaten Brebes, dilaksanakan
pada hari Rabu 08 Maret 2017 bertempat di Pendopo Bupati Kabupaten Brebes, dipimpin
oleh Bupati Brebes.
Dalam Kesempatannya Wakapolres
Brebes menyampaikan data bahwa kasus “Hoax” tentang penculikan anak yang
menyamar sebagai orang gila, gelandangan dan pengemis di Kabupaten Brebes sudah
terjadi sebanyak 7x dan terakhir diwilayah Kecamatan Banjarharjo.
Dikatakan dia, Para orang gila,
gelandangan dan pengemis ini yang disinyalir sebagai penculik anak yang
kemudian ditangkap warga diperlakukan secara tidak manusiawi dengan main hakim
sendiri.
Sedangkan Setda Kab. Brebes meminta
kepada Bupati agar segera mengeluarkan surat edaran kepada Camat dan Kepala OPD
tentang berita hoax tersebut guna menghindari aksi main hakim sendiri warga
masyarakat Brebes sehingga diharapkan jika ada ada orang gila,
gelandangan dan pengemis segera melaporkannya kepada Dinas Sosial dan tidak
main hakim sendiri.
Ia juga menghimbau agar digiatkan serta
ditingkatkan kembali Siskamling di desanya masing-masing. Dia menjelaskan bahwa
penampungan orang gila, gelandangan dan pengemis tersebut membutuhkan makanan
padahal anggaran dari Dinsos tidak ada untuk mereka tersebut, akan tetapi
Pemkab Brebes lewat instruksi dari Bupati Brebes akan secepat mungkin dengan mengalihkan
kepada anggaran lain.
Arahan Bupati Brebes bahwa orang
gila, pengemis dan gelandangan agar dirazia secepat mungkin dan dibawa ke
rehabilitasi Dinas Sosial.
Dalam kesempatan yang sama, penyampaian
pesan dari Kasatpol PP adalah mulai hari ini Satpol PP bersama Polres dan
Dinsos sudah melaksanakan razia disepanjang Jalan Pantura mulai dari Kaligangsa
sampai dengan wilayah Losari dengan hasil menjaring 11 orang gila yang semuanya
laki-laki dan telah diserahkan ke rehabilitasi Dinsos. “Dalam seminggu ini akan
difokuskan dengan melaksanakan sapu bersih orang gila di wilayah Brebes” tutur
dia.
Sedangkan Penyampaian Kolonel
Marinir Ilyas yaitu analisa dari intelijen bahwa hal tersebut (berita hoax)
sengaja dikondisikan dan disebar luaskan oleh oknum tertentu agar wilayah
Brebes tidak aman/tidak kondusif dan terjadi keresahan ditengah-tengah
masyarakat.
Disinyalir, menurut dia, ada
keterlibatan dari PKI, setelah beredar isu orang gila tersebut, nantinya akan
beredar isu dukun santet yang ditujukan kepada para Kyai sehingga sasarannya
adalah agar para santri tidak terima dan akan terjadi keributan seperti pola
adu domba PKI pada tahun 1965 lampau.
Di Desa Gandasuli, kata dia, sudah
beredar berita hoax tentang penculikan anak tersebut yang mengakibatkan
masyarakat sangat resah serta anak-anak mereka tidak berani main keluar rumah
terutama dimalam hari.
Menurutnya, orang gila yang
terjaring sebagian besar bukan warga asli Brebes, Dinsos kita agar
berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten tetangga guna meminimalisir operasi
pembuangan orang gila/gelandangan ke wilayah Brebes.
Ia juga menghimbau agar polisi lebih
intensif memantau perbatasan yang sering digunakan untuk membuang orang gila
tersebut. Dia meminta kepada Kodim
0713/Brebes terutama jajaran Danramil 0713/Brebes, Para Kapolsek, Para Camat
dan Para Kepala Desa agar mensosialisasikan berita penculikan anak tersebut
hanyalah berita Hoax sehingga diharapkan situasi menjadi kondusif dan
masyarakat tidak main hakim sendiri.
Hadir dalam rapat tersebut antara
lain Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, S.E, Kol Marinir Ilyas dari BIN, Kapolres
Brebes yang diwakili Wakapolres Brebes Kompol Mashudi, SH, Dandim 0713/Brebes
yang diwakili Kasdim 0713/Brebes Mayor Inf Ustadi Rahmad, Sekda Kab. Brebes Emastoni
Ezam, SH. MH, Pj. Kadis Info, Kepala Dinas Sosial Kab. Brebes yang diwakili
Kabag Dinas Sosial, Kasatpol PP Kab. Brebes yang diwakili Kasi Trantib Satpol PP,
Kepala Dinkes Kab. Brebes yang diwakili Kabag Dinas Kesehatan serta
Kakesbangpol Linmas, Pasiintel Kodim 0713/Brebes Kapten Inf Yatno serta Kasat
IPP Polres Brebes.(Tris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar