Rombongan GNPK RI bersama Warga Di Alun Alun Brebes, Saat Akan Berangkat kegedung KPK Jakarta, Rabu (1/2/2016) malam |
Bregasnews.com – Terkait dugaan
kasus korupsi pengadaan tanah proyek PLTU Batang yang lahannya 226 hektar tanah
dan nilainya mencapai Rp.2 triliun, warga Batang bersama rombongan Gerakan Nasional
Pencegahan Korupsi (GNPK-RI) yang menumpangi sembilan bus akan mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di
Jakarta. Rabu (1/2/2017)
Warga yang berasal dari Desa Ujung Negoro, Ponowareng,
Karanggeneng, Wonokerso dan Kenconorejo dengan di dampingi GNPK-RI, rencananya akan melaporkan kasus
tersebut dan disusul aksi demo menuntut harga ganti
rugi tanah mereka supaya sesuai dengan harga yang sesungguhnya.
Menurut
ketua umum GNPK-RI pusat, HM Basri Budi
Utomo, warga hanya terima uang ganti rugi Rp.100 ribu permeter, padahal harga dari investor informasinya sampai 50 dolar permeter.
“Kalau kursnya dolar 12 ribu, berarti harganya Rp.600 ribuan permeter dan sisa Rp.500 ribunya kemana itu?” ucap Basri menanyakan, Rabu (1/2) dini hari saat mampir di alun-alun Brebes menjemput rombongan GNPK-RI Brebes yang pada saat itu juga akan datang ke gedung KPK.
“Kalau kursnya dolar 12 ribu, berarti harganya Rp.600 ribuan permeter dan sisa Rp.500 ribunya kemana itu?” ucap Basri menanyakan, Rabu (1/2) dini hari saat mampir di alun-alun Brebes menjemput rombongan GNPK-RI Brebes yang pada saat itu juga akan datang ke gedung KPK.
Basri mengatakan, banyak
keterlibatan pemerintah daerah kabupaten Batang dan yang akan dilaporkan sekitar
12 orang termasuk pejabat pemerintah, sipil dan militer.
“Semua akan kita kejar yang terlibat dugaan korupsi di dalamnya. Kita sudah ivestigasi setahun lebih ini baru klimaknya jadi kita sudah valid, pertimbangkan banyak hal baru kita berangkat. ”ungkap dia.
Ia mengaku sudah mengantongi
bukti-bukti berupa berkas atau dokumen setinggi setengah meter yang berisi
terkait pengadaan tanah proyek PLTU Batang
yang akan diserahkan semuanya ke KPK “ucap Basri.
Sementara, dalam waktu yang bersamaan,
Ketua GNPK-RI Brebes Bambang Sumitro juga mengatakan untuk Brebes juga sama, akan
melakukan kajian terkait dugaan penyimpangan yang terjadi di daerahnya, seperti
halnya Ia akan melakukan kajian dan investigasi bersama tim ahli terkait mega
proyek yang ada di Brebes.(Agus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar