Persit KCK Cab. XXIII Dim 0713/Brebes Bekerjasama Dengan Prodia Dan BPJS Kesehatan Gelar Sosialisasi Dan Pemeriksaan Pap Smear Sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks |
Bregasnews.com - Bertempat di Aula Makodim
0713/Brebes, Persit KCK Cab. XXIII Dim 0713/Brebes bekerjasama dengan Prodia
dan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Brebes mengadakan sosialisasi dan pemeriksaan
Pap Smear secara gratis yang diperuntukkan bagi 50 orang Anggota Persit KCK
Cab. XXIII Dim 0713/Brebes sebanyak sebagai deteksi dini terhadap Kanker
Serviks. Senin (14/11).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kasdim 0713/Brebes
Mayor Inf Ustadi Rahmat, Ketua Persit KCK Cab. XXIII Dim 0713/Brebes Dewi Efdal
Nazra, dr. Sri Kushartati (Prodia Tegal), Kepala BPJS Cabang Brebes dengan
melakukan pemeriksaan kepada 50 orang Anggota Persit KCK Cab. XIII Dim
0713/Brebes.
Dalam Kesempatan tersebut dr. Sri Kushartati
(Prodia Tegal) dalam sosialisasi menjelaskan bahwa, pemeriksaan Pap Smear ini
diselenggarakan guna membantu masyarakat khususnya anggota Persit Kodim Tuban
dalam menghindari terjangkitnya penyakit kanker serviks. Pasalnya, dengan
melakukan pemeriksaan ini dapat mengetahui apa yang terjadi pada leher rahim
dan rahim.
Ia juga menuturkan bahwa kegiatan ini
bertujuan agar para Ibu Persit Dim 0713/Brebes untuk lebih peduli terhadap
kesehatan pribadinya masing–masing, karena yang tahu sehat atau tidak
seseorang adalah diri pribadinya sendiri.
Untuk itu, lanjutnya perlu adanya pemeriksaan
yang bersifat rutin, jangan sampai kita berobat kalau sudah terkena
sebuah penyakit, Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Sebab kalau kita
sampai mengobati rasa sakit yang kita derita begitu tidak mengenakkan ditambah
lagi biaya yang kita keluarkan tidak sedikit. Banyak waktu yang terbuang
hanya untuk berobat kesana kemari, oleh sebab itu Dia berharap agar
kegiatan/momentum yang baik ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh
Anggota Persit KCK Cab. XIII Dim 0713/Brebes.
Dikatakan dr. Sri Kushartati, bahwa Pap smear
atau tes Pap adalah pemeriksaan dengan mengambil contoh sel-sel leher rahim,
kemudian dianalisa untuk mendeteksi dini kanker leher rahim kemudian dianalisa
untuk mendeteksi dini kanker leher rahim.
“Selain itu, dengan tes ini kita juga bisa
menemukan adanya infeksi atau sel-sel yang abnormal yang dapat berubah menjadi
sel kanker sehingga kita bisa segera melakukan tindakan pencegahan. Pap smear
dianjurkan dilakukan oleh setiap wanita, terutama mereka yang telah berkeluarga
dan sudah pernah melahirkan. Jika Anda melakukannya secara rutin, maka Anda
telah melakukan tindakan pencegahan kanker leher rahim yang terbaik.”ungkapnya.
Dijelaskannya, kondisi saat ini di Indonesia
menurut data yang diterima pada tahun 2015 bahwa 1 orang meninggal dunia setiap
harinya akibat penyakit kanker rahim. Hal ini disebabkan beberapa hal
antara lain multi patner dalam berhubungan intim, pakaian yang digunakan
terlalu ketat dalam jangka waktu lama, iklim Indonesia yang lembab, pemakaian
sabun untuk daerah kewanitaan.
“Celakanya, wanita yang mengidap kanker
stadium awal tidak akan merasakan gejala-gejala yang mencurigakan. Oleh sebab
itu, seringkali wanita lengah dan tidak memeriksakan diri ke dokter hingga
suatu ketika sel kanker telah berkembang ganas, barulah gejala-gejalanya timbul
dan saat itu kanker sudah terlambat untuk mendapatkan penanganan.”jelasnya.
Deteksi dini yang hampir tidak pernah
dilakukan, menurutnya menjadikan banyak wanita yang mengidap kanker serviks
meninggal dunia dengan cepat. Sejak dikembangkan kurang lebih 50 tahun lalu,
tes pap smear telah menurunkan persentase meninggalnya wanita akibat kanker
serviks hingga 50% di banyak negara berkembang.
“Di Indonesia, rupanya masyarakat kebanyakan
belum paham betul kapan tes pap smear harus dilakukan. Sebenarnya mereka yang
berusia 21 tahun ke atas dan yang telah melakukan hubungan badan secara aktif
dianjurkan untuk memeriksakan diri dengan metode pap smear 2 tahun sekali.”tuturnya.
Menurutnya, jika dalam pemeriksaan yang
dilakukan 3 kali berturut-turut tidak ditemukan tanda-tanda keabnormalan maka
wanita yang menginjak usia 30-an boleh menurunkan frekuensi tes pap smear
menjadi sekali dalam 3 tahun. Kecuali jika tenaga medis menganjurkan untuk
melakukan lebih dari sekali tes pap smear dalam setahun.
“Virus Human Papilloma (HPV) membutuhkan waktu
sekitar 10 tahun untuk berubah menjadi sel kanker serviks. Untuk itu rutinlah
melakukan tes pap smear jika pada tes sebelumnya hasil tes menunjukkan adanya
ketidaknormalan pada leher rahim Anda. Kemudian bagi wanita yang telah
monopause anjuran melakukan pap smear 2 hingga 3 tahun sekali.”bebernya.
Jika
ada yang terindentifikasi terkena kanker, peserta akan beri arahan untuk
melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke Dokter ahlinya, sedangkan bagi yang
terbebas dari kanker akan diberikan arahan untuk melakukan pemeriksaan Pap
Smear selanjutnya tahun depan tutup dr. Sri Kushartati menjelaskan.(Tris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar