Razia Satpol PP, Kedapatan di Warnet |
Bregasnews.com (Slawi) - Petugas
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Tegal kembali menjaring puluhan pelajar yang kedapatan membolos saat jam pelajaran sekolah, Selasa (15/11). Pelajar itu terjaring saat nongkrong di sejumlah pusat keramaian. Dua diantaranya pelajar perempuan.
Kepala Satpol PP
Pemkab Tegal, Zaenal Arifin, SH,MM
mengatakan, razia dilakukan dengan
menyisir berbagai tempat di wilayah Kabupaten Tegal, seperti di Kawasan GOR
Trisanja, warung makan di Desa Kepandean Dukuhturi,
pantai larangan Kramat dan sejumlah warung internet (warnet) di wilayah Kramat dan Tarub. ’’Mereka kami tangkap karena keluyuran saat jam pelajaran sekolah. Kami
menduga mereka membolos,’’ kata Zaenal
kemarin.
Dalam razia itu, kata
Zaenal, Satpol PP berhasil mengamankan 21 pelajar yang berasal dari sejumlah
sekolah, antara lain, dari SMK YPT Kota Tegal, SMK Dinamika Kota Tegal, SMK
PGRI Randudongkal, SMK NU Kramat, SMK Muhamadiyah Kramat, SMK Bumijawa, SMP 1
Bojong, SMK BP Talang, SMK BP Slawi, SMA NU Suradadi, SMP PGRI Kramat, SMP
Hasyim Asyari Tarub dan SMP Maarif NU Pangkah.
“Terbanyak yang kami tangkap, saat
mereka (pelajar) berada di kawasan Pantai Larangan Kramat. Sisanya kami dapati disejumlah
Warnet di wilayah Kramat dan Tarub,” ungkapnya.
Surat Pernyataan
Kepala Seksi
Ketentraman dan ketertiban (Tramtib), Suyoto,S.IP menambahkan, operasi dilakukan dalam rangka
penegakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 tahun 2011 tentang Ketertiban Umum,
khususnya Pasal 55 tentang Tertib Pelajar.
Dalam perda itu
menyebutkan, setiap pelajar dilarang berada di luar sekolah saat jam pelajaran,
kecuali ada kepentingan dari sekolah dan disertai dengan surat pengantar atau
surat tugas dari sekolah.
Terjaring dipantai larangan |
“Razia ini
juga menindaklanjuti aduan / keluhan dari masyarakat lewat salah satu media
cetak. Terkait banyaknya pelajar yang diduga membolos saat jam sekolah,”
ujarnya
Mereka selanjutnya dibawa ke kantor Satpol PP untuk diberi pembinaan dan surat peringatan.
Mereka juga didata dalam database Satpol PP. “Mereka
kami data dan kita beri pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya,"imbuhnya
Para siswa
dikembalikan ke sekolahnya masing-masing, setelah dijemput pihak sekolah dan atau orang tuanya.(Tris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar