Bregasnews.com
- Sejumlah petani di sekitar pasar larangan
beberapa waktu lalu mengeluh, pasalnya sejak adanya aliran pembuangan limbah
pasar yang baru di kerjakan beberapa
waktu lalu, area sawahnya mengalami pencemaran dan di khawatirkan bisa gagal
panen.
Suad Petani
desa setempat menceritakan, tanahnya sekarang telah tercemar oleh limbah dari
pasar larangan, bahkan tidak jarang selain airnya yang keruh dan berwarna
hitam, berbagai pecahan pecahan barang pecah belah juga masuk di area sawahnya,
tutur Suad menceritakan.
Hal tersebut
di benarkan oleh Subandi, Lepala Desa Larangan Brebes, menurutnya pihaknya
telah menerima aduan dari sejumlah petani, “Sejak adanya Proyek pembangunan
pembuangan limbah pasar, sejumlah warga telah mengadukan ke Pemerintah Desa,
petani menganggap adanya limbah pasar di alirkan ke persawahan sangat merugikan petani, kami juga selama ini
telah mendatangi pihak pasar untuk konfirmasi, tapi hingga saat ini pihak pasar
belum bisa di temui” Ujarnya.
Masih
menurut Subandi, ada 70 hektar lebih sawah yang telah tercemar dan kami
berharap ada penyelesaian dari Dinas Pasar secepatnya, karena ini adalah
program pasar , apabila tidak , kami tidak bisa menghalangi nantinya warga
melakukan anarkis” Tegas Subandi saat di temui di rumahnya.
Selain
petani, pihak pengelola terminal yang
berada di samping pasar larangan juga mengeluhkan, menurut beberapa sumber
sejak adanya got yang melintas di area terminal, terminal larangan menjadi
sering banjir, pasalnya pembangunan got tersebut selain lebih tinggi,
peresapanya juga di rasa kurang maksimal
Murino
Kepala Pasar Larangan menjelaskan, pembangunan got baru yang telah selesai
beberapa waktu lalu di maksudkan mengingat adanya peninggian jalan Propinsi,
secara tidak langsung pasar menjadi lebih rendah hingga pada musim hujan pasar
menjadi tergenang, maka pihaknya ajukan anggaran untuk mengatasi limbah pasar, terkait adanya dampak
dari got baru tersebut, pihaknya merasa bukaan wewenangnya karena sudah ada
pihak yang menangani, terang Murino.
Sementara
Drs.Zaenudin M,Si. Kepala Dinas Disperidag Kabupaten Brebes saat di temui di
ruang kerjanya menyatakan, permasalahan tersebut telah di koordinasikan dengan pihak
terkait, terutama dengan pihak Dishub Kabupaten Brebes, menurutnya adanya
terminal yang banjir hal tersebut karena adanya peninggian jalan , dan melalui
dishub hal tersebut telah di koordinasikan untuk di mengatasi, namun saat
menyinggkapi permasalahan aduan petani, Zaenudin beranggapan bahwa limbah yang mengalir dari pasar itu
bukan sejenis limbah, “ Limbah dari pasar itu bukan limbah, limbah itu biasanya
dari pabrik”Dalihnya.
Namun kami
tetap akan mengatasi permasalahan tersebut dan akan kami koordinasikan dengan
pihak desa apa ada jalan terbaik untuk membuang limbah pasar ke area lain” lanjutnya.(Roni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar