Bregasnews.com -
Peternak itik sebagai penyuplai
kebutuhan telor mentah untuk pengusaha telor asin yang ada di Brebes
menurut Atmo Suwito Rasban Ketua
Kelompok Tani Ternak Itik ( KTTI ) Adem Ayem Desa Pakijangan, Kecamatan
Bulakamba, Kabupaten Brebes Jumat ( 19/08/ 2016 ) nasibnya semakin
memperihatinkan.
Pasalnya menurut Suwito selama
ini Pemkab Brebes seakan menganak tirikan para peternak itik yang ada di di
kabupaten Brebes. Terbukti tidak adanya program dan kebijakan- kebijakan dari Pemkab
Brebes yang memihak kepada para peternak itik di Brebes.
“Sayang sekali Brebes sebagai
kabupaten yang terkenal dengan telor asin tapi aneh tidak ada program atau
kebijakan dari Pemkab Brebes yang berusaha untuk memajukan para peternak itik
di Brebes. Jika keadannya seperti ini maka siap saja Brebes yang terkenal
dengan telor asinnya akan ambruk dan terbuang posisinya sebagai penghasil telor
asin pertama di Indonesia. “ ujar Suwito.
Lebih lanjut kata Suwito, Program
Satu Juta itik dalam upaya untuk mempertahankan Brebes sebagai produksi utama
telor asin dan pedaging haruslah ditunjang dengan program nyata dan memihak kepada peternak itik
yang ada di Brebes.
“Program Pemkab berupa anggaran untuk
peternak itik terkait dengan pembelian DOD ( Day Old Duck ) atau meri justru
dibelikan diluar kabupaten Brebes yaitu, Cirebon, Pemalang, dan beberapa
kabupaten di Jawa Timur. Dengan adanya pembelian di luar kabupaten Brebes maka
pendapatan asli desa dan pendapatan asli derah ( PAD ) terlempar di luar
Brebes. Dan jika pembeliannya dari peternak itik yang ada di Brebes maka
akan membantu peternak - peternak itik yang ada di Brebes” terang
Suwito.
Masih kata Suwio, untuk Kelompok
Tani Ternak Itik Adem Ayem yang dipimpinnya sendiri pernah menjadi kelompok ternak itik terbaik di
tingkat Nasional pada tahun 2007 dan 4 bulan yang lalu kedatangan tamu dari
World Bank ( Bank Dunia ) yang menanyakan kepedulian pemerintah baik kabupaten,
Provinsi maupun pusat terhadap kelompok tani ternak itik ( KTTI ) adem ayem .
Menurut Suwito Selama ini tidak
ada bantuan dari Pemkab yang digelontorkan untuk KTTI, sehingga untuk tetap
menajalankan program KTTI Adem Ayem kata Suwito didapatkan dari tabungan anggota,
baik untuk stok pakan itik berupa bekatul yang sekarang sampai 30 ton.
Brebes sendiri menurutnya masih
sangat kekurangan stok telor mentah Pada saat Ramadan , hari raya, Idul adha,
dan tahun baru pengusaha telor asin di Brebes kekurangan stok sampi 5 juta
butir telor asin.
Pemkab baik dari Legeslatif
ataupun Yudikatif mestinya harus peka
dengan pengembangan ekonomi kerakyatan. Jika Pemkab tidak terfokus kepada
pengembangan ekonomi kerakyatan maka Brebes akan semakin memperhatinkan, pantas
saja jika angka kemiskinan, jumlah pengangguran dan buta huruf di kabupaten
Berebes paling besar di Provinsi Jawa Tengah.
“Brebes sebagian besar
penduduknya sebagai petani dengan terkonsentrasi pada wilayah desa, mestinya
pemerintah harus ekstra mengembangkan perekonomian yang ada di desa, dengan
kebijakan- kebijakan- kebijakan yang terfokus pada pedesaan” tegas Suwito. (
JOHAN ARIS )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar