Warga Desa Klampok Protes Pengurugan Saluran Air Oleh Pihak Swasta - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Kamis, 17 Oktober 2024

Warga Desa Klampok Protes Pengurugan Saluran Air Oleh Pihak Swasta



Bregasnews.com - Warga Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes memprotes keras atas pengurugan saluran irigasi yang dilakukan oleh pihak swasta. Protes tersebut disampaikan oleh warga, lantaran pihak swasta yang akan tengah melakukan pengurugan lahan tidak terlebih dulu melakukan sosialisasi ke warga maupun ke pemerintah desa setempat. 


Ketua RW 05 Desa Klampok Suharjo kepada awak media Kamis, 17 Oktober 2024 sangat menyayangkan atas apa yang telah dilakukan oleh pihak swasta yang telah melakukan pengurugan terhadap saluran/irigasi pertanian yang ada di sekitar Jalan Lingkar Utara (Jalingkut). 


Menurut dia, warga awalnya tidak mengetahui kalau saluran yang menjadi urat nadi pertanian warga itu tertimbun oleh material tanah. Hal itu lantaran lokasinya yang jauh dari pemukiman warga. Namun, setelah mendapat laporan warga, pihaknya langsung datang untuk mengecek langsung atas kondisi saluran dimaksud. 


Benar saja, saluran sepanjang 30 meter dan lebar 1 meter itu kini sudah tertutup material tanah. Kondisi itu tentu sangat dikhawatirkan warga lantaran bisa menyebabkan banjir baik di persawahan warga maupun di pemukiman. 


Untuk itu, pihaknya mendesak kepada pihak swasta dalam hal ini Eling Santoso untuk segera menormalisasikan kembali saluran tersebut. "Kami tentu memprotes keras atas apa yang telah dilakukan oleh Eling Santoso, karena sudah menimbun saluran air. Kalau ini tidak segera di normalisasi, kami khawatir nanti akan bisa menimbulkan banjir," tegas Suharjo di dampingi warga lainnya saat ditemui di Balai Desa Klampok. 


Terhadap permintaan warga, pihak perwakilan dari Eling Santoso yakni Bapak Mutaqin mengaku bersedia untuk melakukan normalisasi terhadap saluran air tersebut. Bahkan hari Senin nanti pihaknya akan menurunkan alat berat untuk pengambilan tanah yang menutupi saluran air. 


"Kami siap untuk melakukan normalisasi kembali saluran yang tertimbun, dan hari Senin itu sudah bisa dilaksanakan," ujar Mutaqin. Ia mengaku saat ini masih dalam proses pengurugan lahan seluas 13 hektar yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan gudang. 


"Kita belum melakukan pembangunan, ini masih tahap pengurugan saja," jelas dia. Pihaknya juga berjanji akan melakukan sosialisasi dengan mengundang perwakilan warga saat akan dilakukannya pembangunan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman