Bregasnews.com - “ Setiap daerah pada dasarnya memiliki keragaman potensi wisata yang berbeda satu dengan yang lainnya. Adda beberapa yang sama, dan tentu ada juga beberapa lainnya yang berbeda. Termasuk di Tasikmalaya ini yang meliputi wilayah kabupaten dan kota memiliki bayak sekali potensi wisata yang menarik. Salah satunya adalah objek wisata kampung Nusa, dimana disamping sebagai spot wisata di lokasi ini juga ada makam Syekh Tubagus Abdullah yang dipercaya sebagai ulama pertama yang menyebarkan Islam di Kota Tasikmalaya “, ujar Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Tasikmalaya, Sabtu (19/10).
Menurut keterangan yang diperolehnya, Syekh Tubagus Abdullah datang dari Banten bersama istrinya Nyai Beuyi. Mereka menetap di Kampung Sukabetah, Purbaratu Kota Tasikmalaya mendirikan pesantren dan menyebarkan ajaran Islam. Kompleks makam beliau, saat ini menjadi situs cagar budaya. Beliau juga dikenal sebagai Mbah Gandrung yang hidup antara tahun 1300 -1400an. Hal ini ditandai dari beberapa peninggalan bebatuan dan pepohonan serta sumber dari masyarakat dan keturunannya. Beliau juga dikenal memiliki hubungan dengan penyebar Islam lainnya, yaitu Syeikh Abdul Muhyi di Pamijahan kabupaten Tasikmalaya.
Selanjutnya Dede juga menyampaikan bahwa warga sekitar memercayai bahwa di kompleks ini pernah berdiri sebuah pesantren, sebagai tempat pertama kali syiar Islam dilakukan di Tasikmalaya. Di sini juga terdapat puluhan makam yang diduga makam para santri, juga terdapat makam tokoh ulama Syekh Tubagus Abdullah. Letaknya berada di sebuah kawasan hutan tepian Sungai Citanduy di Kampung Sukabetah, kelurahan Sukaasih, kecamatan Purbaratu kota Tasikmalaya.
Pada kesempatan ini, tampak pak Lurah dan beberapa ketua RW dan tokoh masyarakat setempat turut mendampingi serta memberikan penjelasan terkait situs sejarah dan kawasan wisata kampung Nusa ini. Tampak hadir juga Ketua Pokdarwis Deboy Mulyana alias Dede Siddiq Gumelar. Tepat di pinggiran sungai Citanduy ini, terjadi diskusi singkat dalam pengembangan kepariwisataan. Dede Farhan juga menjelaskan garis besar permasalahan kepariwisataan di tanah air, mulai dari masalah kebersihan, keamanan, kenyamanan, dan lain – lain. Pemaparan yang ia jelaskan tampak sangat diperhatikan oleh semua yang hadir.
“ Tak jauh dari lokasi ini juga terdapat kawasan wisata kampung Nusa, yang memiliki spot wisata air sungai Citanduy dan kawasan hutan yang asri. Pernah dijadikan lokasi perkemahan, dan sekarang sedang ditata lagi agar lebih bagus. Terima kasih buat Pak Lurah, Ketua Pokdarwis, dan para tokoh masyarakat setempat yang begitu bersemangat dalam menata wilayahnya menjadi kawasan wisata religi dan wisata alam. Semoga semakin maju dan ramai kunjungan wisatawannya “, pungkas Dede.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar