Bregasnews.com - Keragaman potensi wisata di tanah air sudah tidak bisa dibantah lagi, bahkan jumlahnya pun sangat banyak dan tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Persoalannya adalah bahwa berbagai aneka keindahan potensi wisata yang ada di tanah air ini belum tentu dikenal dengan baik oleh seluruh wisatawan, baik wisataman dalam negeri ataupun wisatawan manca negara. Disinilah peran wartawan kepariwisataan menjadi semakin penting untuk mengenalkan sekaligus mempromosikan berbagai potensi wisata yang ada di Indonesia.
“ Profesi wartawan memiliki peran strategis dalam mengenalkan dan mempromosikan berbagai keragaman potensi wisata yang dimiliki Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, dari Mingas sampai Rote aneka daya tarik wisata sangat beragam dan tentu membutuhkan jasa profesional para wartawan kepariwisataan melalui karya jurnalistik yang berkualitas. Lakukan penyebaran informasi yang dikemas dalam bahasa marketing sehingga tersusun rangkaian kalimat yang bisa menimbulkan gairah dan hasrat berkunjung ", ungkap Ketua DPP PERWAPI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Jum’at (29/7).
Hal tersebut ia sampaikan dalam diskusi santai yang dihadiri beberapa jurnalis pariwisata yang telah menyelesaikan pelatihan “Travel Journalist”, dimana PERWAPI sebagai salah sat badan otonom dari PRAWITA GENPPARI secara konsisten suka menggelar pelatihan wartawan kepariwisataan secara GRATIS.
Menurutnya, wartawan juga bisa melaksanakan fungsi sosial kontrol jika ada tata kelola wisata yang menyimpang atau melakukan pelanggaran undang – undang, misalnya investor yang mengeksploitasi alam tanpa mengindahkan kelestarian alamnya. Kontrol sosial tersebut dapat dilakukan mulai dari tataran kebijakan di tingkat pusat hingga daerah serta bagaimana implementasinya di lapangan. Namun harus diingat bahwa sosial kontrol yang dilakukan harus berbasis data yang akurat dan sudah melakukan check and recheck agar berita yang disampaikan bersifat positif, objektif, valid, dan bertanggung jawab sesuai kaidah jurnalistik.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya partisipasi guna mendukung kemajuan pariwisata Indonesia, misalnya turut serta menjaga kebersihan lingkungan dan ramah terhadap tamu yang datang. Aneka karya jurnalistik bisa menjadi instrumen penting dalam menyebarkan semangat dan ilmu kepariwisataan yang baik, sehingga cara pandang dan teknik dalam mengembangkan potensi wisata yang ada di setiap daerah bisa dimengerti dan dipahami dalam koridor dan perspektif yang komprehensif melalui karya jurnalistiknya.
Selanjutnya Dede juga menjelaskan bahwa apa yang ditulis untuk mencerdaskan masyarakat dan juga untuk memajukan pariwisata Indonesia merupakan bentuk nyata perjuangan dan sikap bela negara masa kini. Diseminasi informasi yang baik ini, jangan semata – mata dilihat dari perspektif ekonomi semata. Namun lebih jauh dari itu harus ada panggilan jiwa sebagai wujud pengabdian dan pengorbanan untuk nusa dan bangsa.
Sebagai Tokoh Pariwisata Nasional, Dede tidak henti – hentinya senantiasa menggelorakan semangat untuk menata desa sehingga bisa menimbulkan daya taris kunjungan wisatawan. Bukan hanya itu, ia juga senantiasa konsisten dalam mensosialisasikan dan mengedukasi para warga sampai ke level desa di seluruh tanah air. Ada sebanyak 37 judul pelatihan terkait dengan kepariwisataan yang sering dijelaskan dengan bahasa yang lugas dan membumi sehingga mudah dipahami oleh para pendengarnya.
“ Disinilah perlunya formula yang tepat untuk menciptakan karya jurnalistik yang berkualitas dan dapat membantu mencerdaskan masyarakat luas serta mempromosikan potensi wisata di seluruh tanah air. Didalamnya tentu saja perlu banyak insan wartawan pariwisata dan berbagai medianya, dan konsistensi Prawita GENPPARI dengan PERWAPI-nya menambah energi sekaligus gairah kelahiran insan – insan wartawan kepariwisataan yang mumpuni, yaitu profesional dan bertanggung jawab serta penuh dedikasi, loyalitas dan pengabdian profesi “, pungkas Dede. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar