Oleh : Dede Farhan Aulawi
Bregasnews.com - Secara umum terminologi disiplin ilmu intelijen masih banyak yang belum diketahui oleh masyarakat, bahkan sebagian orang mungkin menafsirkan sebagai disiplin ilmu yang “menakutkan”. Padahal dalam konteks akademik, ilmu intelijen sebenarnya sama dengan disiplin ilmu lainnya, yaitu sesuatu yang menarik untuk dipelajari, bisa dipelajari dan boleh dipelajari oleh siapapun yang merasa tertarik untuk mempelajarinya. Semakin banyak anak bangsa yang dibekali ilmu intelijen, pada dasarnya akan meningkatkan ketahanan bangsa serta meningkatkan daya tangkal terhadap kemungkinan adanya operasi – operasi intelijen dari bangsa lain, orang lain, atau organisasi tertentu yang mungkin akan merusak ketahanan dan ketangguhan suatu negara. Itulah sebabnya ketika bicara tentang iltelijen, maka tentu juga perlu mengenal apa yang disebut kontra intelijen.
Kontra intelijen pada dasarnya bisa dipahami sebagai informasi yang dikumpulkan dan kegiatan yang dilakukan untuk melindungi terhadap kemungkinan adanya kegiatan spionase, kegiatan intelijen lainnya, sabotase, atau pembunuhan yang dilakukan oleh atau atas nama pemerintah asing atau elemen organisasi asing, orang, atau kegiatan teroris internasional. Operasi dan teknik Kontra Intelijen (Counterintelligent /CI) pada dasarnya sebuah rangkaian perencanaaan dan aktivitas untuk mendukung perlindungan kekuatan, operasi, guna mempertahankan keamanan dan keselamatan bangsa dan negara. Jika dilihat dari karakteristik kerjanya sudah pasti kegiatan tersebut bersifat RAHASIA. Oleh karenanya, kemampuan dalam menjaga rahasia menjadi sesuatu yang sangat penting bagi seorang agen intelijen maupun agen kontra intelijen.
Secara umum ada dua jenis operasi CI, yaitu operasi khusus dan operasi umum. Operasi khusus melibatkan keterlibatan langsung atau tidak langsung dengan Badan Intelijen melalui sumber daya manusia atau upaya teknis lainnya. Sedangkan, Operasi umum biasanya bersifat defensif dan ditujukan untuk mendukung program perlindungan pasukan dan program keamanan formal di semua tingkatan.
Semua operasi dan aktivitas CI berorientasi untuk mendukung perlindungan kekuatan. Operasi CI bukanlah operasi dalam pengertian senjata tempur konvensional. Aktivitas CI yang tidak termasuk dalam area fungsional investigasi, pengumpulan, atau analisis dan produksi lainnya dicirikan sebagai operasi. Mereka tidak dilengkapi atau dilatih untuk melakukan operasi militer standar sebagai satu unit atau mengganti unit senjata tempur, dukungan tempur lainnya, atau personel pendukung layanan tempur. Personil CI mendukung operasi baik dalam keadaan damai maupun perang. Tanggung jawab komandan untuk mengarahkan eksekusi. Setelah keputusan untuk mengeksekusi dibuat, operasi umumnya akan dilakukan oleh pasukan tempur. Contohnya dalam suatu keadaan terjadi konflik, CI dapat mengidentifikasi aset pengumpulan ancaman yang merupakan target taktis yang sah dan merekomendasikan netralisasi dengan artileri yang sesuai atau tembakan artileri pertahanan udara.
Informasi CI dikembangkan melalui siklus intelijen. Siklus tersebut terdiri dari lima fase, yaitu perencanaan dan pengarahan, pengumpulan, pengolahan, produksi, dan penyebaran. Ini adalah proses yang berkelanjutan dan, meskipun setiap fase dilakukan secara berurutan, semua fase dilakukan secara bersamaan. Informasi CI tanpa diseminasi dan tindakan yang tepat tidak akan berguna. Ini adalah peran analis CI yang bekerja dengan CI dan spesialis intelijen lainnya dalam elemen analisis dan kontrol untuk menganalisis data ancaman dan menentukan tindakan pencegahan untuk menolak kemampuan pengumpulan musuh atau ancaman lainnya.
Sebagian orang menganggap disiplin ilmu ini hanya bisa diberikan kepada orang tertentu (khusus) saja dengan beberapa pertimbangan yang sangat fundamental yaitu untuk keselamatan bangsa dan negara. Namun dar aspek lain, sebenarnya bisa dididik untuk setiap warga negara yang memiliki peminatan dengan pertimbangan dan seleksi tertentu. Kendala yang biasa timbul adalah masalah keterbatasan anggaran, karena jika ingin mendidik dan mencetakpara agen inteligen tentu membutuhkan anggaran tidak sedikit. Namun sebenarnya ada cara lain dalam mengatasi keterbatan sanggaran ini, yaitu memanfaatkan setiap warga negara yang memiliki kecintaan tinggi terhadap negaranya dan memiliki ilmu serta kemampuan intelijen yang mumpuni untuk diketuk pintu hatinya agar bisa turut serta secara maksimal dalam membantu menyiapkan kader – kader agen intelijen negara dengan sukarela.
Termasuk dalam penyusunan SOP, manual maupun dokumen operasi lainnya. Dalam hal ini perlu kita apresiasi bahwa berbagai dokumen dan SOP operasi milik AS sudah cukup lengkap dan baik sebagai bahan perbandingan untuk membuat ataupun memperbaiki standar operasi yang kita miliki. Lihat saja contoh investigasi keamanan berdasarkan AR 15-6 dan AR 380-5. Kegiatan dukungan teknis meliputi TSCM, TEMPEST, poligraf, hidden entri counter, dan C-SIGINT (pemantauan COMSEC). TSCM adalah investigasi CI khusus yang diatur oleh AR 381-14 (S). Poligraf intelijen adalah teknik atau alat investigasi teknis dan diatur oleh AR 195-6 dan AR 381-20. TSCM dan poligraf berlaku untuk intelijen serta operasi CI. INSCOM dan Grup MI ke-650 melakukan TSCM. INSCOM melakukan poligraf intelijen.
INSCOM, di bawah arahan teknis DCSINT (DAMI-CI), mengoperasikan program peningkatan keamanan sistem pemrosesan data otomatis (ADPSSEP). Melalui program itu, INSCOM memiliki tim evaluasi yang tersedia untuk memberi saran, membantu, dan mengevaluasi sistem otomatis pada aspek sistem keamanan otomatis. INSCOM juga memberikan dukungan CI untuk penelitian, pengembangan, pengujian, dan evaluasi (RDTE), elemen akuisisi melalui Program Perlindungan Sistem Akuisisi (ASPP), dan pengamanan sistem pertahanan di manapun dalam proses akuisisi sebagaimana didefinisikan dalam DODD 50000.1. Perlindungan sistem akuisisi mengintegrasikan semua disiplin keamanan, CI, dan metode pertahanan lainnya untuk menolak upaya asing dalam menerobos sistem pertahanan database yang bersifat rahasia.
CI mendukung koleksi HUMINT, SIGINT, dan IMINT. Saat ancaman diidentifikasi dan ditemukan, sistem intelijen digunakan untuk memberikan peringatan dini, pengembangan situasi, dan fungsi IEW lainnya. Dengan menyilangkan informasi CI dan sebaliknya, ini menghilangkan kemungkinan konflik dan kompromi serta memberikan nilai tambah bagi komunitas intelijen secara keseluruhan.
Personil CI yang ditugaskan ke gugus tugas bekerja dengan seragam / tanpa seragam namun tidak menggunakan lencana dan kredensial CI. Kemudian untuk menghindari aktivitas yang meragukan atau ilegal oleh personel CI tentu perlu ada prasyarat yang harus distandarisasikan. Personil CI harus memahami bahwa mereka tidak melakukan aktivitas apa pun tanpa persetujuan sebelumnya, dan tidak mengumpulkan atau menyimpan informasi yang secara khusus diizinkan selama durasi penempatan. Melawan kemampuan dan upaya HUMINT asing adalah bagian penting dari pencapaian misi CI. Sekali lagi, agen CI atau tim CI tidak dapat melakukan tugas ini sendirian. CI adalah misi khusus yangbersifat rahasia. Untuk mencapai C-HUMINT, agen CI, secara individu atau sebagai bagian dari tim CI, melakukan penyelidikan, operasi, dan pengumpulan informasi yang strategis dan relevan. Jika dijabarkan secara lengkap tentu akan banyak sekali tugas dan kewajiban yang diembang oleh CI.
Tim teknisi, agen, interogator, dan analis CI tidak hanya meningkatkan efektivitas keseluruhan upaya CI tetapi juga memperluas cakupan dan pengetahuan keduanya. Meskipun personel agen CI bukan interogator, mereka harus mampu dengan cepat mengenali, mendeteksi, mengeksploitasi, dan melaporkan data taktis. Semua anggota tim CI harus mengetahui unit oposisi mana yang dihadapi unit mereka dan unit mana yang berada di AO. Tim harus memelihara informasi OB terkini untuk kemungkinan eksploitasi EPW. Interogator menggunakan setiap dan semua informasi tentang watak, kekuatan, kelemahan, komposisi, pelatihan, peralatan, aktivitas, sejarah, dan kepribadian lawan.
Dalam kebanyakan kasus, penempatan personel agen CI berada di area belakang daripada di depan dengan unit tempur. Namun, personel CI siap untuk beroperasi kapan pun dan di mana pun indikasi aktivitas musuh memerlukan upaya CI. Sesuai dengan sifat misi mereka, agen CI menyediakan cakupan area dan berada dalam posisi untuk memberikan bantuan yang berharga kepada komando yang didukung dalam melawan aktivitas musuh di area tersebut. Misi lain dari tim CI termasuk mengembangkan jaringan sumber daya manusia sipil yang tersebar di seluruh wilayah yang dapat memberikan informasi perlindungan pasukan yang tepat waktu dan relevan. Identifikasi ancaman subversi, spionase, atau sabotase.
Demikianlah, sekilas pengetahuan tentang kontra intelijen. Semoga bisa bermanfaat dalam menambah wawasan dan khazanah kewaspadaan nasional demi bangsa dan negara yang kita cintai ini. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar