Bregasnews.com - " Sungguh menarik untuk mencermati Perdagangan Berjangka komoditi emas pada Januari 2022 ini. Mungkin ini yang disebut dengan momen Januari effect, dan kebetulan menjelang hari raya Imlek yang mana biasanya harga emas diprediksi terus naik. Hal ini merupakan momentum berulang secara histori dari tahun ke tahun sejak tahun 2011. Nampaknya ada dorongan fundamental yang cukup berdasar, peningkatan kasus varian Covid Omicron ditambah dengan tren suku bunga rill di Amerika Serikat (AS) yang rendah diperkirakan mendorong harga emas terus meningkat ", ujar Pemerhati Perdagangan Emas Dede Farhan Aulawi di Bandung, Rabu (26/1).
Hal tersebut ia sampaikan dalam diskusi kecil untuk mencermati peluang perdagangan di tengah fluktuasi ekonomi yang tidak menentu karena pengaruh pandemi Covid 19 yang masih belum berakhir. Dia juga menambahkan bahwa tingkat inflasi yang tinggi hingga lebih dari 6% di Amerika Serikat telah memangkas keperkasaan dolar dan mengancam pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Hal tersebut berdampak kepada para investor yang akan mencari alternatif aset safe haven. Salah satunya adalah investasi emas untuk mengamankan nilai portfolio mereka.
Kemudian Dede juga memaparkan hasil pengamatannya pada minggu ini terkait harga emas berjangka yang diperdagangkan tidak jauh dan tidak berubah dari hari sebelumnya, tepat menjelang pertemuan penting Federal Reserve US. Ini masih merupakan mentalitas perdagangan "risk-off" umum di pasar, dan itu membatasi minat jual beli di pasar logam safe-haven.
Menurutnya, titik data US minggu ini adalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (FOMC) yang dimulai Selasa malam (wib) dan berakhir Kamis dini hari (wib) dengan pernyataan dan konferensi pers dari Ketua Fed Jerome Powell. Diperkirakan Fed akan mulai menaikkan suku bunga US 0,25% menjadi 0,5% pada pertemuan FOMC bulan Maret mendatang. Pasar tampaknya menunggu kebijakan yang akan diambil The Fed untuk menghadapi potensi inflasi. Sebagian besar percaya pada pertemuan FOMC ini Ketua The Fed Jerome Powell akan memberikan petunjuk akan potensi berapa kali kenaikan suku bunga US tahun ini.
Pelaku pasar melihat potensi Rusia yang siap untuk menyerang Ukraina. Sekutu NATO merespons dengan mengirimkan senjata ke Ukraina dan menempatkan pasukan NATO dalam siaga yang lebih tinggi, termasuk beberapa pasukan US. Situasi tampaknya semakin parah dari hari ke hari.
Mencermati situasi internasional seperti itu, maka secara teknis, emas berjangka secara keseluruhan di tengah tren naik. Tujuan kenaikan harga Bulls berikutnya adalah untuk menghasilkan penutupan di atas resistensi di $1,882,00. Sedangkan, tujuan penurunan harga Bears berikutnya adalah mendorong harga di support $1.800,00.
" Dengan demikian, karena trend harga emas terus meningkat maka pasar banyak yang ambil posisi "buy". Meskipun kadang ada yang ambil posisi "sell" ketika berpotensi mengalami penurunan harga meskipun hanya selisih 2 atau 3 points saja. Intinya ambil peluang profit baik saat harga naik ataupun turun ", pungkas Dede mengakhiri perbincangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar