Bregasnews.com - Temu lapang penyuluhan budidaya kerang dan festival lomba masak dengan bahan kerang hijau diadakan di Desa Grinting tepatnya di Kantor Pemerintah Desa Grinting Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Jawa Tengah pada kamis, (28/10).
Hadir pada kesempatan itu Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Plt. Kepala Balai Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Prof. Dr.Ir. Sri Rejeki, M.Si Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan UNDIP Semarang, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Tegal, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Asisten 2 Sekda Tety Yuliana ,M.Pd.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Brebes, Camat Bulakamba Brebes diwakili Kepala Desa Grinting Kecamatan Bulakamba, Penyuluh Perikanan Se-Kabupaten Brebes, Segenap pengurus dan anggota KUB Srikan Jaya Desa Grinting Kecamatan Bulakamba.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Brebes Moh.Zuhdan Fanani, SH mengatakan maksud kegitan untuk memberikan percontohan teknologi budidaya kerang hijau dan lebih mengoptimalkan diseminasi teknologi perikanan yang dilakukan oleh penyuluh perikanan kepada pelaku utama perikanan.
Tujuan kegiatan adalah meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan anggota Nelayan KUB Srikan Jaya dalam budidaya kerang hijau.
Meyakinkan pelaku utama nelayan di sekitar dan tokoh masyarakat akan usaha alternatif menghadapi musim paceklik sebagai tambahan penghasilan keluarga nelayan.
Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan adanya perubahan sikap bagi pelaku utama khususnya nelayan kecil dalam hal budidaya kerang hijau menuju modernisasi, low cost dan mudah dipraktekan.
Kerang hijau, merupakan salah satu jenis kerang yang banyak dipasarkan.
Kerang hijau menjadi salah satu komoditas yang ramai dibudidayakan karena caranya yang tidak terlalu sulit, mampu bertahan hidup dan berkembang biak pada tekanan ekologis yang tinggi tanpa mengalami gangguan dan tanpa diberi pakan.
Nilai tambah budidaya kerang hijau adalah kerang hijau juga dikenal memiliki kandungan gizi yang tinggi, selain itu kulit kerang hijau dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan maupun pakan ternak.
Setiap tahun permintaan akan kerang hijau selalu meningkat dan belum dapat terpenuhi karena masyarakat masih mengandalkan penangkapan dari alam.
Pembudidaya kerang hijau banyak ditemukan di pantai utara Jawa, salah satunya Kabupaten Brebes. Sebagai contoh area yang berpotensi untuk dikembangkan budidaya kerang hijau yaitu perairan pantai Desa Grinting.
Dengan kondisi perairan yang bersubstrat lumpur dan area mangrove sepanjang muara sungai merupakan area yang mendukung budidaya kerang hijau. Substrat lumpur berpasir ini mendukung untuk budidaya kerang hijau.
Secara kelembagaan, nelayan Desa Grinting masuk kedalam Kelompok Usaha Bersama Srikan Jaya dengan jumlah anggota sebanyak 40 orang. KUB Srikan Jaya telah terdaftar sebagai kelompok yang telah berbadan hukum resmi.
Kegiatan Demonstrasi Teknologi Budidaya Kerang Hijau Metoda Tali Rentang Sebagai Model Percontohan Usaha Nelayan Kecil akan dilaksanakan selama 7 bulan dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan September 2021 bertempat di perairan laut Desa Grinting Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.
Harapan dengan adanya percontohan Demonstrasi Teknologi kepada nelayan anggota KUB Srikan Jaya dapat terwujud demi peningkatan kesejahteraan nelayan kecil melalui usaha tambahan menghadapi musim paceklik.
Selain Kegiatan Temu Lapang dilaksanakan juga Ferstifal Kerang Hijau Berupa Bazar Produk Olahan Perikanan dan Lomba Masak dengan bahan Kerang Hijau.
adapun pemenang festival lomba masak berbahan kerang hijau antara lain :
Juara 1 dari kelurahan Limbangan wetan Brebes dengan olahan gulai pedas kerang hijau Koki mas Dodi Novandi.
Juara 2 dari desa grinting dengan judul olahan rendang kerang hijau.
Juara 3 dari Desa Grinting dengan judul olahan kerang pedas manis pepes kerang hijau.
Kepada Juara 1,2 dan 3 serta harapan 1,2 dan 3 diberikan uang pembinaan dan piagam. (trs/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar