Oleh : Dede Farhan Aulawi (Ketua Umum APTI)
Bregasnews.com - Seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya berolah raga secara teratur (regularly exercise), maka jumlah masyarakat yang secara rutin melakukan olah raga pun semakin meningkat. Terlebih pilihan jenis olah raga juga semakin beragam dalam rangka meningkatkan frekuensi sesuai dengan bidang peminatan masing – masing. Baik untuk jenis olah raga yang diperlombakan maupun jenis olah raga yang tidak diperlombakan, alias hiburan semata (olah raga rekreasi). Dengan meningkatnya aktivitas olah raga tersebut, baik yang dilakukan oleh atlet amatir maupun profesional, kebutuhan terapi pijat olah raga juga semakin meningkat.
Hal tersebut telah menjadi sebuah kebutuhan para atlet dan merupakan cara bagi atlet dalam mempersiapkan kerasnya olah raga, menenangkan diri setelah kompetisi, dan untuk memperbaiki tubuh bila mengalami cedera pasca olah raga.
Pijat olah raga (Sport Massage) adalah jenis pijat yang menyentuh jaringan lunak untuk memberi manfaat bagi seseorang yang melakukan aktivitas fisik (olah raga) secara teratur. Ketika seseorang berolahraga tubuhnya akan mengalami berbagai jenis beban fisik, maka sistem tubuh akan beradaptasi untuk mengatasi tekanan yang meningkat tersebut. Adaptasi ini dapat mempengaruhi otot dan jaringan lunak lainnya, tulang, otak dan sistem saraf. Dalam ukuran yang tepat dan frekuensi yang tepat, olahraga teratur memungkinkan tubuh mengatasi peningkatan stres (kelebihan beban), dan memungkinkan tubuh untuk berolahraga dengan intensitas yang lebih tinggi atau untuk jangka waktu yang lebih lama.
Jaringan lunak adalah jaringan ikat yang belum mengeras menjadi tulang dan tulang rawan. Baik itu kulit, otot, tendon, ligamen dan fasia (suatu bentuk jaringan ikat yang melapisi dan membungkus jaringan lunak lainnya). Pijat olahraga dirancang untuk membantu memperbaiki masalah dan ketidakseimbangan pada jaringan lunak yang disebabkan oleh aktivitas fisik dan/atau trauma yang berulang dan berat. Penerapan pijat olah raga, sebelum dan sesudah latihan dapat meningkatkan kinerja dan membantu pemulihan dan mencegah cedera.
Pijat sebenarnya merupakan salah satu bentuk terapi fisik yang paling tua dan digunakan lebih dari 3000 tahun yang lalu di Cina, India, dan Yunani. Pemanfaatan keterampilan pijat di dunia Barat diperkenalkan oleh Per Henrik Ling (1776 - 1839) yang mengembangkan pijat Swedia. Ling mengembangkan gaya pijat olah raga pada waktu itu untuk membantu pemain anggar dan pesenam. Banyak dari idenya telah melahirkan dasar-dasar pijat olah raga modern. Pijat olahraga telah diterima di AS, Kanada, dan Australia selama bertahun-tahun, sementara di Inggris pada tahun 1990-an.
Mengingat pentingnya memberi pemahaman dan sosialisasi tentang pijat olah raga ini bagi para terapis atau calon terapis pijat olah raga, maka Asosiasi Pijat Tradisional Indonesia (APTI) yang merupakan salah satu badan otonom dari Pegiat Ragam Wisata Nusantara (Prawita GENPPARI) secara rutin sering menyelenggarakan pelatihan Pijat Olah Raga ini. Adapun materi yang bisa diajarkan dalam pelatihan tersebut meliputi :
- Pengenalan Pijat Olah raga (Sport Massage)
- Anatomi dan Fisiologi Tubuh
- Etika dan Profesionalisme Therapis
- Manfaat Pijat Olah Raga (Relaksasi, Recovery, Removal of Toxins, Better Sleep, Performance Enhancement)
- Teknik Pijat Olah Raga (Effleurage, Petrissage, Friksi, Tapotement)
- Penilaian dan pengobatan cedera
- Rehabilitasi cedera
- Pertolongan Pertama dan perawatan trauma
- Nutrisi Olahraga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar