Bregasnews.com - “ Di Indonesia bahkan juga di dunia banyak yang suka berwisata ke berbagai tempat, bahkan sampai ke gunung dan hutan belantara. Tentu semua sah – sah saja sesuai dengan peminatan dan hobinya masing – masing. Namun pada umumnya hanya sekedar menikmati keindahan alam dan berfooto ria saja. Selfie – selfie di titik – titik yang dianggap menarik. Tetapi lupa bahwa di balik semua itu mestinya ada manfaat lebih yang bisa dipetik, misalnya riset pengembangan tanaman obat termasuk didalamnya riset berbagai jenis bunga – bungaan di hutan yang memiliki khasiat yang baik buat menunjang kesehatan ataupun mengobati suatu penyakit tertentu. Oleh karenanya, Prawita GENPPARI mendukung pengembangan riset tanaman obat dan bunga – bunga kesehatan sebagai salah satu upaya mendukung konsep wisata edukasi tanaman obat dan sekaligus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dengan obat – obat yang terjangkau dan ada di sekitar kita sendiri “, ujar Ketua Umum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Kamis (18/3).
Barangkali hal ini pula yang mendorong dirinya ketika melakukan petualangan di berbagai hutan belantara, sekaligus suka melakukan riset tanaman obat sebagai sebuah komitmen untuk mendukung kesehatan masyarakat, dan tentu hal ini dipandang positif guna meningkatkan khasanah keilmuan di bidang pengobatan tradisional yang merupakan salah satu ciri khas budaya bangsa.
Lebih lanjut ia pun menjelaskan bahwa selama ini, vegetasi yang dikonsumsi hanya sebatas daun-daunan dan buah-buahan, padahal ada banyak jenis bunga – bungaan memiliki manfaat besar buat kesehatan tubuh. Memakan bunga jenis edible flower atau yang bunga bisa dimakan sebenarnya sudah lama banyak dilakukan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia, seperti memakan bunga melati dan mawar atau bunga krisan yang biasa dijadikan teh di Tiongkok. Ujar Dede.
Kemudian ia pun menambahkan bahwa selain bunga-bunga tersebut, sebenarnya masih banyak bunga jenis edible flowers yang bisa dikonsumsi untuk mendukung gaya hidup sehat. Misalnya Bunga Mawar yang selama ini banyak digunakan dalam perawatan kecantikan dan juga kesehatan tubuh. Kandungan fenolat dalam bungan mawar berfungsi sebagai anti-inflamasi, kaya vitamin, dan mampu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan diabetes. Biasanya kelopak bunga mawar dikeringkan kemudian di jadikan teh atau manisan. Selain itu air mawar (rose water) yang dibuat dari minyak esensial dari kelopak bunga mawar juga dijadikan bahan resep dessert seperti baklava di Ottoman.
Selain itu ada juga Bunga Melati yang biasa digunakan dalam pernikahan tradisional ini, sebenarnya sangat kaya dengan kandungan zat yang menyehatkan tubuh, seperti indole, linalcohol, asetat benzilic, alcohol benzilic dan jasmon. Manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi bunga melati bukan hanya dari sisi kecantikan seperti mengurangi jerawat, tapi juga bisa mengurangi peradangan pada usus, ginjal, menurunkan kolesterol, menyeimbangkan gula darah, sebagai detoksifikasi dan menurunkan berat badan. Bunga melati dapat dikonsumsi dengan cara diseduh seperti teh.
Lalu ada lagi yang disebut Bunga Kecombrang, atau lebih dikenal dengan nama honje, kincung, kantan atau sambuang. Bunga jenis ini kaya zat bermanfaat seperti saponin, fenolik, flavonida, alkaloid, tanin, triterpenoid, glikosa, steroid, polifenol, antimikroba, vitamin, mineral dan kaya antioksidan. Manfaatnya untuk mengobati penyakit kulit, melancarkan ASI, membersihkan darah, menghilangkan bau tidak sedap, menguatkan tulang dan gigi, meningkatkan fungsi otak, mencegah dehidrasi, dan mengobati luka.
Kemudian ada Bunga Turi yang biasa dijadikan masakan, seperti lalapan, dan pelengkap pecel. Bunga turi mengandung nutrisi lengkap yaitu karbohidrat, protein, lemak, beberapa jenis mineral (kalium, fosfor, zat besi, dan kalsium), serta vitamin (vitamin B1, B2, B6, C, dan beta karoten). Manfaatnya untuk kesehatan tubuh diantaranya mengobati sariawan (air rebusan bunga turi untuk kumu-kumur), mengobati rabun senja, mengatasi disentri, melancarkan ASI, mengatasi demam, sakit kepala, batuk dan pilek.
Lalu ada Bunga Rosella, baik yang berwarna merah ataupun ungu. Bunga yang berasal dari Afrika ini, memiliki khasiat untuk kesehatan dan dijadikan sebagai minuman teh. Kelopak bunga ini mengandung zat yang diperlukan tubuh, yaitu vitamin C, vitamin A, protein esensial, kalsium, dan 18 jenis asam amino, termasuk arginina dan legnin yang berfungsi meremajakan sel tubuh. Seorang ilmuwan dari Chung San Medical University di Taiwan, Chau-Jong Wang menemukan khasiat mengonsumsi rosela mengurangi risiko penyakit jantung, sebab terbukti mengurangi jumlah plak yang menempel pada dinding pembuluh darah. Rosella juga bisa mengurangi kadar kolesterol jahat dan menstabilkan tekanan darah pada penderita hipertensi, sebagai diet alami, dan masih banyak khasiat lainnya. Ditinjau dari sudut pandang medis, konsumsi kelopak bunga rosella secara rutin, hasilnya sama dengan pengobatan farmakologis pada penyakit hipertensi, asam urat dan ginjal.
Selanjutnya juga ada Bunga Hibiscus atau yang lebih dikenal dengan sebutan bunga kembang sepatu. Bunga ini biasanya dikonsumsi dengan cara dikeringkan terlebih dahulu kemudian diseduh menjadi teh atau minuman lain. Kelopak bunga kembang sepatu yang masih segar juga bisa dijadikan manisan atau ditambahkan ke salad. Rasa bunganya seperti buah cranberry dengan sedikit sensasi lemon. Anthocyanin dan antioksidan yang terkandung dalam bunga ini diyakini mampu mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol.
“ Tentu masih banyak lagi berbagai jenis bunga yang lainnya yang memiliki khasiat yang sangat luar biasa. Indonesia ini memiliki jumlah dan keragaman jenis tanaman obat ataupun tanaman bunga yang sangat banyak sekali, meskipun penelitiannya masih kurang. Mudah – mudahan dengan Prawita GENPPARI masuk ke dalam riset jenis tanaman obat dan bunga kesehatan ini, akan bisa berkontribusi memberikan khasanah keilmuan buat masyarakat Indonesia. Bersumber dari bunga dan tanaman yang ada di sekitar kita, buat kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik “, pungkas Dede.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar