Bregasnews.com - “ ICMI Jabar sebagai organisasi tempat bernaungnya para cendekia muslim di Jawa Barat yang memiliki kepedulian terhadap lingkungannya, pada hari Selasa (29/12) mengelar Lomba Desa Juara “Satu Desa Satu Produk” di kawasan objek wisata Batu Mahpar Kabupaten Tasikmalaya. Program tersebut merupakan salah satu program organisasi yang sejalan dengan program Pemerintah Propinsi Jawa Barat dalam melahirkan produk unggulan dari tiap desa, sehingga bisa menciptakan produk – produk unggul yang berdaya saing tinggi “, ungkap Koordinator Program Dede Farhan Aulawi di Tasikmalaya.
Selanjutnya Dede juga menambahkan bahwa sebelumnya sudah ada 55 desa yang berminat untuk ikut serta dalam lomba desa juara tersebut, namun karena masih masa pandemi covid 19 sehingga kepesertaan dibatasi untuk 20 desa saja. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan lahirnya kluster baru jika terjadi kerumunan massa dalam jumlah besar. Dengan demikian pelaksanaan lomba desa juara ini sudah benar – benar mematuhi protokol kesehatan, seperti jaga jarak, pakai masker, dan disediakan hand sanitaizer untuk cuci tangan serta jumlah yang hanya 50 orang saja.
Sebelum kegiatan lomba dimulai, ada sambutan dari Ketua ICMI Orwil Jawa Barat Prof. M. Najib, MAg. Pada kesempatan tersebut, Prof. Najib menyampaikan komitmen ICMI dan Pemprop Jabar dalam program “Satu Desa Satu Produk”, sehingga diharapkan setiap desa memiliki satu produk unggulan. Orientasi akhirnya tentu untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat.
Selanjutnya Tokoh Masyarakat Sunda yang juga mantan Kapolda Jabar Irjend. Pol (Purn) Dr. Anton Charliyan juga menyampaikan sambutan yang pada dasarnya menyambut baik kegiatan positif ini, dan diharapkan bisa berkelanjutan. Apalagi jika pandemi covid sudah berakhir, seyogyanya gebyar acara bisa lebih meriah lagi, karena semua bermuara pada kemakmuran masyarakat.
Kemudian acara dimulai dengan seminar Peningkatan Produktivitas Produk Unggulan Desa dengan narasumber Dede Farhan Aulawi. Dengan gamblang Dede menjelaskan konsep produktivitas dan penerapannya untuk produk – produk UMKM. Pada dasarnya konsep efisiensi dan kreativitas akan menjadi tenaga penggerak untuk meningkatkan produktivitas. Di sinilah pentingnya para pengrajin ini semakin kreatif dengan meningkatkan kepekaan bisnis (Business Sensitivity). Begitupun dengan kemampuan komunikasi harus terus dilatih, termasuk komunikasi dalam bahasa asing karena subjek persaingan akan semakin luas dalam lingkungan internasional. Kemudian kemampuan membangun jejaring juga sangat penting demi tercapainya efisiensi. Termasuk berfikir untuk menjaga kesinambungan produksi dengan menjaga sumber – sumber input yang berkelanjutan.
Setelah acara seminar dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan lomba desa juara. Setiap peserta akan dikunjungi oleh 3 tim, yang terdiri dari penanya dan penilaian. Selanjutnya dihitung secara kumulatif, sehingga terpilihlah 3 desa juara. Di samping juara 1, 2 dan 3 juga terpilih juara harapan 1,2 dan 3. Lalu ada desa dengan kriteria penilaian tertentu, seperti desa inovatif dan berkelanjutan. Kemudian Tim juga berkunjung ku meseum yang ada di Batu Mahpar yang memuat berbagai Artefak Sunda dan juga mushaf al Qur’an yang sudah ratusan tahun. Pungkas Dede.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar