Benhard, pemilik toko Pusaka Tanu Kersana Brebes saat memberikan keterangan ditokonya, Kamis (23/7) |
Bregasnews.com - Modus penjualan pestisida palsu di kabupaten Brebes, menurut Benhard pemilik toko Pusaka Tani Kersana Brebes, mereka para oknum menawarkan kepada tokoh pengecer dengan harga yang sangat murah, selisih dengan pabrikan yang asli lumayan besar, keuntungan yang besar ini, yang membuat para oknum-oknum penjual pestisida palsu tergiur untuk menjualkan barang haram itu.
" Beberapa pestisida yang lagi laku dan rawan pemalsuan adalah Arjuna, Gordon , Perimex, harga Rp.500 ribu untuk pestisida Arjuna ukuran 20 ml sedangkan Gordon setengah Rp.255.000, Verimex 100 mili liter harga Rp150.000, sedangkan harga pestisida palsu lebih murah dari itu tentu saja dengan keuntungan yang menggiurkan" ungkapnya saat dikonfirmasi ditokonya, Kamis (23/7).
Dikatakannya, pembuatan pestisida palsu itu mengingat biaya produksi murah, tidak berijin, menggunakan kemasan palsu dan bahan yang tidak ada bahan aktifnya.
" Biasanya kalau dari perusahaan pestisida bahan dan pestisida yang asli itu memiliki ciri khusus dari nomor produksi, label hologram berbeda, tutup kemasan, kadang ada kemasan dari duapuluh botol yang asli ada dua yang palsu."ujar Benhard.
Lebih jauh dijelaskan Benhard, mereka menjual barang palsu menggunakan kendaraan motor, terkadang mobil dengan sasaran toko-toko pengecer di wilayah yang dekat dengan tanaman bawang merah.
" Dari pabrik dan R1 sudah disosialisasikan ke pengecer, sedanglan untuk petani agar membeli di jalur jalur distribusi pabrikan yang resmi, semisal Rekso Tani di Kedawon, Abdi Tani di Klampok, Aneka Tani Tani Klampok, Bima Tanjung, Putri Tani Jatibarang, Pusaka Tani di Kersana, dari R1 memiliki R2 masing-masing, mengenai pestisida palsu yang ditemukan, namun tergantung R2 masing-masing apakah mereka mau bermain dengan mencampurkan pestisida yang harga murah yang diduga palsu atau tidak."pungkasnya.(teguh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar