Bregasnews.com - Dari 224 desa yang sudah bayar alat SID dan E-Voting ternyata 74 desa yang Sudah Bayar dan sudah pesan tapi sampai akhir Juni 2020 ini barang belum juga dikirim, pihak Dipermades kabupaten Brebes sudah melayangkan surat teguran kepada vendor yang mengadakan alat itu.
Subagiya, SH Kadipermades kabupaten Brebes saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (25/6) |
" Namun yang datang adalah orang perwakilan perusahaan dari Tegal. Alasannya adalah karena di Jakarta sedang PSBB dan kesulitan untuk mengirim barang ke daerah,"ungkap Subagiya, SH Kadipermades kabupaten Brebes saat ditemui dikantornya, Kamis 26 juli 2020.
Menurut Kadipermades yang akrab di panggil Bagyo, Permasalahan yang utama adalah SAM Card nya untuk mengakses data kependudukan itu belum ada sedangkan untuk mengadakan alat itu harus atas seijin Dirjen pendataan warga sipil dengan SAM Card itu.
"Kami menyurati untuk segera mengirim kekurangan pengadaan alat SID dan E Voting itu agar bisa dipakai dan terkoneksi dengan data di Disdukcapil kemudian kami juga sudah memerintahkan agar pihak Vendor untuk melaksanakan pembekalan terhadap operator SID,"tuturnya.
"Kalau Tidak bisa mencukupi kami meminta untuk kembalikan uangnya kalau berlarut larut pihak kami bisa melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH)"tandasnya dengan nada geram.
Disinggung Mengenai LHP ( Laporan Hasil Pemeriksaan ) dari Inspektorat Propinsi Jawa-Tengah, Bagyo menjelaskan dari keterangannya dengan rincian perangkat keras ( hardware) harga estimasi 28 juta itu, dianggap wajar.
" sedangkan mengenai pembelanjaan item aplikasi SID nilai estimasi kisaran Rp 40 juta, hal itu merupakan sistim aplikasi kalau aplikasi tidak ada standar harga yang pasti" terangnya.
Hasil LHP, Bagyo menerangkan tidak ada masalah, hanya permasalahnya barang yang sudah terkirim belum dioperasionalkan, ditambah lagi sebagian yang sudah bayar belum menerima barangnya.
"Mengenai kekhawatiran dari pihak desa jika barang elektronik kalau tidak dioperasionalkan akan mudah rusak, itu menjadi urusan dan tanggung jawab vendor karena sampai sekarang belum ada yang dioperasionalkan,"bebernya.
Sementara kepala desa bulakamba Rudi sangat menyayangkan adanya pengadaan alat SID yang dibeli dengan harga mahal ( 70 juta,red ) tidak bisa dimanfaatkan sama sekali. Bahkan dirinya mengaku ada uang 1 juta dari casback pembelian SID sebelum pergantian Kades.
" saya dijanjikan ada casback 1 juta dari SID untuk dibagi dua dengan mantan kades yang sudah purna. Namun apa yang dijanjikan uang 500 ribu sampai sekarang saya belum menerimannya."pungkas Rudi.(teguh/tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar