Bregasnews.com – Replika tokoh pewayangan raksasa berupa
ogoh-ogoh anoman dari Dukuh Waru, Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Brebes,
Jawa Tengah, berhasil menjuarai pawai pembangunan atau karnaval perayaan HUT
Kemerdekaan RI ke-74 (20/8).
Ogoh-ogoh tersebut diarak mulai dari titik start di
depan Gedung DPRD Kabupaten Brebes, Jalan Gajah Mada No. 5 Kotabaru, menuju
finish atau panggung kehormatan Forkopimda di depan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Brebes atau di samping Markas Kodim 0713
Brebes, Jalan Jenderal Sudirman.
Panitia karnaval, Ismu Broto, Kepala DPKH (Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan) Kabupaten, bersama para juri menilai ogoh-ogoh
dengan tinggi 3,5 meter dan berat mencapai kurang lebih 250 kilogram ini layak
menjadi pemenang kontes yang juga diikuti ratusan peserta mulai dari SKPD, para
pelajar dan masyarakat umum, karena semangat dari tim dan pernak-perniknya bahkan
dengan asap warna dan musik anoman obong.
Dibenarkan Supardi (35) Kaur Kesejahteraan Desa
Pemaron, bahwa apa yang ditampilkan para pemuda desanya berhasil mencuri
perhatian ribuan masyarakat yang menyaksikan di Jalan Raya Pantura mulai dari
Gedung DPRD sampai Kodim tersebut, mengalahkan para peserta lainnya yang antara
lain menampilkan kendaraan hias, batik carnival, marchingband, kesenian lokal
pencak silat, kuda lumping maupun pawai komunitas sepeda onthel.
Sementara dikatakan penggagas atau yang mempunyai ide
kreatif, Nodo alias Kijut (36), bahwa dirinya bersama para pemuda yang diketuai
Resky Ginanjar (27) tidak menyangka dan mengharapkan juara dari karya seninya.
“Saya bersama para pemuda dan masyarakat hanya berniat
menampilkan ogoh-ogoh anoman raksasa ini dalam festival karnaval desa yang akan
digelar pada 24 Agustus nanti. Eh ternyata juara di tingkat kabupaten atas
permintaan pihak kecamatan,” ucapnya kepada Serma Aan Setyawan, Humas Kodim
0713 Brebes. Rabu (21/8/2019).
Ditambahkannya, niat hanya untuk membuat masyarakat
bangga, dengan estimasi biaya mencapai kurang lebih Rp. 5 juta dan dikerjakan
dalam waktu 10 hari. Untuk bahan pembuatannya meliputi dakron untuk bulu badan
hanoman dan bulu korea untuk bagian wajah yang dipesan dari Bandung. Sedangkan
udeng atau penutup kepala serta kain catur, khusus didatangkannya dari Bali.
Nodo mengaku, kesulitan utama pembuatan adalah saat
pengeleman dakron. Tampak dirinya berfoto bersama sersan tersebut di Kantor
Pengairan Krasak, Jalan Raya Jatibarang-Brebes, Dukuh Waru, Pemaron, di
sela-sela perbaikan pasca tampil dalam karnaval kabupaten.
Inilah karya Nodo, yang
juga sebagai pelukis lokal, yang membawa nama desa dan kecamatannya. Ia
berharap, kedepan akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi pemuda Pemaron
dari pesanan ogoh-ogoh. (Aan/Trish)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar