Bregasnews.com – Gempa bumi
tektonik mengguncang daerah pantai utara pulau jawa dan sekitarnya pada Jum’at
malam 15 Desember 2017 pukul 23.04 WIB dengan kekuatan 4,5 SR, dengan episenter
terletak pada koordinat 7.29 LS dan 106.69 BT, tepatnya 42 kilometer Barat Daya
Kawalu Sukabumi Jawa Barat di kedalaman 50 km.
Gempa susulan dengan kekuatan
yang lebih besar 6,9 Skala Ricter kembali terjadi pada pukul 23.47.58 WIB di
pusat gempa yang sama pada kedalaman 107 kilometer.
Berdasarkan data dari Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang melakukan pengamatan tide
gauge di Pangandaran (Jawa Barat), Pamayang Sari (Jawa Barat), Binangeun
(Banten) dan Pacitan (Jawa Timur) belum terekam adanya kenaikan air laut yang
memacu Tsunami seperti di Aceh 2004 silam, seperti yang pernah penulis alami.
Perlu diketahui bahwa Tide Gauge
adalah alat pendeteksi Tsunami yang dipasang di perairan-perairan guna
mendeteksi adanya gelombang air laut, yang bekerja dengan cara mengukur
perubahan permukaan laut secara mekanis dan otomatis.
“Penyebab gempa bumi Jum’at malam
15 Desember 2017 tersebut, adalah karena adanya aktivitas zona subduksi yang
terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap
Lempeng Eurasia di daerah selatan jawa,” terang Kepala Pusat Gempa Bumi dan
Tsunami BMKG Mochammad Riyadi.
“Alarm peringatan dini tsunami
sempat dibunyikan untuk mengantisipasi potensi tsunami, dan pada Pukul 02.26 WIB, tanda peringatan tersebut
diakhiri. Kami menghimbau "Jangan terpancing oleh isu yang tidak
bertanggung jawab/hoax mengenai akan terjadinya Tsunami, tetap selalu waspada
akan gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya akan cenderung mengecil, ikuti
arahan BPBD daerah masing-masing, hal ini juga diamini oleh Kepala BBMKG
Wilayah II Tangerang Selatan, Joko Siswanto, S.Sos,” pungkasnya.
Pasca Gempa, Sabtu pagi 16 Desember 2017 mulai Pukul
07.30 WIB, para anggota Koramil 16/ Larangan Kodim 0713/Brebes yang dipimpin
oleh Kapten Inf Dipo Suyatno Danramil 16/Larangan, melaksanakan perbantuan
kepada BPBD Kabupaten Brebes yang berkolaborasi juga dengan anggota Polsek
Larangan, Linmas Larangan serta masyarakat sekitar yang kesemuanya berjumlah 30
orang, melaksanakan bhakti sosial pembersihan reruntuhan bangunan di salah satu
rumah warga, Hj. Ihmah Desa Slatri Rt.
04 Rw. 01 Kecamatan Larangan yang mengalami dampak dari gempa tadi malam.
Tim ini sempat kesulitan dalam
membersihkan reruntuhan bangunan, dikarena menggunakan tenaga manual sambil
menunggu bantuan alat berat.
Sementara ditempat terpisah,
Dandim 0713/Brebes Letkol Inf Ahmad Hadi Hariono, memerintahkan seluruh
jajarannya di wilayah Kabupaten Brebes untuk mengambil langkah pertama, tanggap
bencana melalui temu cepat, lapor cepat, atasi kilat,“ perintahnya.
“Segera berkoordinasi dengan
jajaran terkait untuk merespon bencana yang menimpa rakyat Brebes dan
sekitarnya. Saya juga berharap, bagi siapa saja/instansi mana saja yang
mempunyai Breaker pemecah beton atau alat berat lainnya, mohon bantuannya dalam
membantu para korban bencana, dan anggaplah itu semua sebagai amal ibadah,”
pungkasnya.
Para relawan TNI, Polri, Linmas
dan seluruh elemen di Kecamatan Larangan serta masyarakat setempat ini, begitu
cekatan dalam mengangkut dan membersihkan puing-puing bangunan, serta mencari
jika ada korban dalam reruntuhan gempa tersebut.
“Bangunan yang sudah rusak parah
dan tak layak lagi, akan kita robohkan kemudian kita bersihkan, sehingga ketika
nantinya dibangun kembali akan kokoh dan lebih mudah dalam pengerjaannya. Hal
ini juga dilakukan di seluruh wilayah Brebes yang terkena dampaknya seperti di
Salem dan beberapa tempat lainnya,” terangnya Dipo Yatno.(ts)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar