Bregasnews.com - Rambut mohawk warna
warni gimbal avatar telinga bertindik di pircing penampilan kumuh hitam hitam
badan dipenuhi tato bergerombol sebagai biang rusuh sudah begitu lekat di
semburkan kepada komunitas punk dimana saja berada, bagi sebagian masyarakat
yang sama sekali belum paham secara mendalam terhadap komunitas punk tentu
dengan mudahnya mengganggap merekalah pembuat onar dan kekacauan di setiap
kegiatan apapun.
Namun di perhelatan yang di
persembahkan oleh terror street dan distro neraka yang berdomisili di desa Bayalangu
Gegesik Kalideres Kaliwedi Cirebon dibawah komando Pram Mulyono yang sekaligus
owner ini terbukti ampuh menjadi bukti betapa damai dan penuh kekeluargaannya
komunitas punk tersebut.
Punk menurut Pram Mulyono, adalah
sebuah fenomena yang tidak bisa di pandang sebelah mata lagi karena dibalik
atribut khas mereka telah menancap rasa solidaritas yang tinggi, kekeluargaan,
ramah tamah, mengalah, kritis, peduli dan tetap dijalur pembangkangan yang
kreatif serta berhati nurani layaknya masyarakat kebanyakan hanya saja berbeda
penampilan.
Dalam hal kreatifitas komunitas punk,
kata dia, sangatlah konsisten menekuni tujuan filosofinya sebagai punkers demi
memperjuangkan kemandirian kehidupannya secara independen tanpa berpangku
tangan, mereka bekerja keras sekuat tenaga melalui usaha mandiri seperti
menyablon, distro komunitas, membuka studio tattoo, menyukil kayu, menciptakan
aksesoris, melukis dan bahkan membentuk sebuah grup band yang berisi semangat
perjuangan meraih kesetaraan stabil tanpa kemanjaan prosesnya.
Dikatakannya, perhelatan konser band
punk di lapangan bola Kalideres Kaliwedi Cirebon menjadi bukti betapa
berkobarnya api semangat kekeluargaan tersebut mulai dari warga sekitar dan
pemuda yang terlibat, anak anaknya, ibu ibunya, bapak bapaknya, perangkat desa,
kepolisian, tentara, semua bersatu padu terlibat menjaga suksesnya perhelatan
acara tersebut dengan penuh kegembiraan dan sangat menerima kehadiran berbagai
komunitas punk yang datang dari berbagai daerah mulai wilayah sekitar Cirebon
sendiri Indramayu Palimanan Bandung Karawang Depok Solo Jogya Semarang
Pekalongan Pemalang Tegal Brebes, bahkan hingga Bekasi dan Jakarta tumplek blek
diarena konser kaum pembangkang tersebut”ujarnya.
“Acara tersebut berjalan sukses
hingga akhir tanpa sponsor apapun mutlak mandiri dan independen sesuai semangat
punk itu sendiri seolah ingin menjadi diri sendiri bukti kesejatian”ujar Pram
Mulyono lagi.
Perhelatan tersebut, kata dia,
menghadirkan sebanyak 20 band punk rock seperti Sepatu Jungle, XrachkelX,
Anterro, The Skand, Punkkas Total, Total Tolol, Hammercrust, Stroomottax,
Tersangka13, Antigores, Selingkuh, Theblinkotak, Infeksius, Chaos Devil, West
Combat, Bakiax Oi, Arti Kawan, Disprove, Kontradiksi, Lemots, Krasskepala, Sexi
Pig, Molotov Cocktail, Anger Stresser dan Gus Bill ManusiaBiasa dari Milisi
Brebes Bermural (MBB) yang juga ikut meramaikan dengan membuat karya mural
dilokasi konser selama perhelatan berlangsung” pungkas Pram Mulyono selaku
pimpinan acara dari terror street distro neraka. (Tris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar