Bregasnews.com - Rencana sosialisasi
perkembangan pembangunan RSUD Brebes tahap I yang rencananya akan dilaksanakan
hari senin tanggal 17 Oktober 2016 dengan melibatkan sejumlah wartawan dan
beberapa LSM yang ada di kabupaten Brebes terkesan dadakan. Hal ini dikatakan Bambang
Sumitro,SH Pimpinan Daerah Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia
(GNPK-RI ) Kabupaten Brebes di kantornya Sabtu ( 15/10/2016 ).
Menurut Bambang rencana sosialisasi mestinya
dilakukan dari awal bukan setelah proses sudah berjalan kurang lebih 70 persen
baru melakukan sosialisasi. Untuk itu pihaknya menanyakan ada apa dibalik acara
sosialiasi tersebut.
“Sungguh aneh acara sosialiasasi pembangunan
mestinya dimulai dari nol persen, bukan setelah proses sudah berjalan kurang
lebih sampai 70 persen baru ada acara sosialisasi. Apa lagi acara sosialisasi
perkembangan pembangunan ini setelah pihak GNPK-RI mengajukan Keterbukaan
Informasi Publik ( KIP ) mengenai data copy RAB Pembangunan rumah sakit
tersebut dan prosesnya sudah masuk sidang ajudikasi sengketa KIP di Komisi
Informasi Provinsi Jawa Tengah. Ada apa ini ?? “ ujar Bambang kepada
Bregasnews.com.
Lebih lanjut Bambang mengatakan sosialisasi
yang diadakan pihak RSUD Brebes yang melibatkan sejumlah wartawan dan beberapa
LSM yang ada di kabupaten Brebes pihaknya berharap bukanlah bagian dari
strategi pihak RSUD Brebes untuk menutupi dugaan permasalahan- permasalahan yang ada
dalam pelaksanaan pembangunan tersebut.
“Apalagi bila nantinya acara sosialisasi tersebut
pihak RSUD Brebes mengatakan kepada para wartawan dan sejumlah LSM bahwa
pembangunan RSUD Brebes sudah sesuai aturan yang ada dan tidak ada permasalahan
tanpa adanya kajian dari lembaga yang independent.”ungkap Bambang.
Untuk melakukan kajian tersebut kata Bambang juga
memerlukan waktu yang tidak sebentar dengan mengkaji RAB dan fakta pelaksanaan
di lapangan.
“Kalau pihak RSUD Brebes mau fair, mestinya
pihak RSUD Brebes berani memberikan RAB proyek RSUD Brebes kepada lembaga
independent yang mempunyai tugas pengawasan untuk dikaji apakah pembangunan
tersebut tidak bermasalah. Jangan malah terkesan tertutup. dimintai RAB saja oleh
GNPK-RI sampai saat ini belum diberikan, ini kan sama saja seakan- akan ada yang
ditutup- tutupi, buktinya proses permohonan KIP yang diajukan oleh GNPK-RI
sampai masuk ke Komisi Informasi Jawa Tengah” terang Bambang.
Masih kata Bambang GNPK-RI tidak akan terpengaruh
dengan acara sosialisasi yang akan dilaksanakan oleh pihak RSUD Brebes, karena
menurutnya GNPK-RI akan tetap melakukan prosesi dalam pengajuan permohonan KIP
sampai tuntas seperti hasil dari sidang ajudikasi sengketa KIP yang nantinya
akan dilanjut lagi dengan melakukan mediasi untuk kedua kalinya pada hari selasa
18 Oktober 2016 di tempat yang sama di kantor Komisi Informasi Jawa Tengah di
Semarang.
“Terserah RSUD Brebes mau mengadakan
sosialisasi terkait proyek RSUD Brebes. Tapi kami GNPK-RI Brebes akan tetap
mengikuti proses permohonan KIP yang sudah kami ajukan. Apalagi masalah ini
sudah ditangani oleh Komisi Informasi provinsi Jawa Tengah “ kata Bambang.
Disisi lain Bambang Sumitro, SH selaku ketua GNPK-RI
Kab.Brebes juga menghimbau pada masyarakat khususnya para wartawan, LSM dan Ormas untuk tidak lengah dan terprovokasi
dalam menyikapi pembangunan RSUD Tahap 1 2016 ini, karena menurutnya dalam pelaksanaan
pengawasan tidak cukup hanya satu hari untuk mengkaji RAB dengan teliti, bila
perlu harus ada uji Laboratorium beton, karena tanpa adanya kajian dan uji Lab tersebut
mustahil bahwa pembangunan tersebut bisa
dikatakan bermasalah ataupun tidak
bermasalah.
Sementara Direktur RSUD Brebes drg. OO
Suprana,M.Kes saat dihubungi via telepon menyikapi pernyataan dari GNPK-RI
Kabupaten Brebes mengatakan bahwa acara sosialisasi perkembangan pembangunan
RSUD Brebes Tahap I 2016 bukanlah acara dadakan karena adanya permohonan KIP
yang diajukan GNPK-RI seperti yang dikatakan Bambang. Menurutnya ini adalah
program yang sudah dirancang sejak awal jadi bukan dadakan dan tidak ada
kaitanya dengan GNPK-RI.
“Sosialisasi perkembangan pembangunan RSUD
Brebes tahap I 2016 adalah program yang sudah direncanakan dari awal tidak ada urusannya dengan GNPK-RI. Kami sudah
merencanakan bila nanti proses pembangunan sudah lebih dari 50 persen kami akan
mengadakan sosialisasi dengan mengundang wartawan dan LSM yang ada di kabupaten
Brebes mengenai progres pembangunan RSUD Brebes sebagai komitmen dari Pembina pembangunan”
terang OO, Sabtu 15 Oktober 2016.
Pihak RSUD juga menyangkal dengan adanya
pernyataan dari GNPK-RI Brebes yang mengatakan bahwa sosialisasi yang akan diadakan
nanti adalah strategi dari RSUD Brebes untuk menutup – nutupi masalah dalam
proses pembangunan, menurut OO itu asumsi yang tidak benar.
“Acara
sosialisasi nanti bukan untuk menutup-nutupi permasalahan seperti yang
diasumsikan oleh GNPK-RI. Terus masalah apa ?? Itu asumsi yang tidak benar ini adalah acara yang
memang sudah dirancang dari awal. Kalau GNPK-RI berasumsi seperti itu ya biarin
saja. ” tegas OO. (Johan Aris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar