Bregasnews.com- Kacang yang di anggap cemilan paforit di tengah masyarakat , menjadi ide bagi Tarmidi,SE. warga Desa Klikiran Kecamatan Jatibarang-Brebes, untuk berkecimpung di bidang home industri, dengan dasar ilmu yang di miliki, Bapak tiga anak jebolan dari Universitas Diponegoro [UNDIP] Semarang tersebut , selama 15 tahun telah merintis usaha kacang bawang.
Kacang bawang dengan mengambil merk Kacang Bawang Merah Brebes,
produksinya telah merambah pasar daerah dan provinsi, dengan
mempekerjakan 66 warga sekitar, satu hari bisa memproduksi 2 kwintal
bahan baku kacang tanah.
Saat di temui di rumah Produksinya, Tarmidi, SE. yang juga di tunjuk
sebagai ketua UMKM Kabupaten Brebes, serta menduduki posisi bendahara di
UMKM Propinsi Jawa Tengah, bersama isrinya Sri Sulistyowati,
membeberkan 15 tahun menggeluti home industry, dirinya bersyukur, dari
hasil usaha yang ia dapat setidaknya telah mengantarkan 2 anaknya untuk
bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, anak pertama telah
mempunyai gelar SPd, yang kedua juga mengenyam pendidikan di Sarjana
Ekonomi [SE], sementara anak terakhir baru duduk di Sekolah Dasar.
Menurutnya dalam mengembangkan usaha, kendalanya ada pada bahan baku, di
akui olehnya bahwa untuk memenuhi kebutuhan pasar, usaha kacang
bawangnya memerlukan bahan baku lebih dari 2 ton per hari, namun sampai
saat ini hanya mampu mendapatkan 2 kwintal per hari, “Bebernya”
Untuk itu kami berharap para petani Brebes untuk ikut mendukung usaha kacang bawang yang ada di Brebes, dengan lebih memanfaatkan lahannya untuk di Tanami kacang tanah, akan kami beli dengan harga saling menguntungkan “tegasnya”
Untuk itu kami berharap para petani Brebes untuk ikut mendukung usaha kacang bawang yang ada di Brebes, dengan lebih memanfaatkan lahannya untuk di Tanami kacang tanah, akan kami beli dengan harga saling menguntungkan “tegasnya”
Sementara sebagai Ketua UMKM Kabupaten Brebes, karena Brebes di kenal
sebagai penghasil bawang terbesar, dirinya punya keinginan untuk
mensejahterakan petani bawang merah, menurutnya selama ini dengan harga
bawang yang tidak stabil, sangat merugikan petani, melalui Forum Petani
Bawang Indonesia, dirinya telah melakukan koordinasi dan kerjasama
dengan berbagai pihak untuk menstabilkan harga bawang merah. [Makroni]
0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar